Mengarahkan Hidup pada Kristus berarti Kristus Yesus menjadi Reference Point kehidupan kita
Mengarahkan hidup pada Kristus Yesus berarti tidak menjadikan diri sebagai kebenaran (point of reference). Tidak menjadikan diri sendiri sebagai tujuan hidup, tidak mengarahkan hidup pada makna yang tidak bermakna (meaningless meanings).
“Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus.” (1 Kor. 11:1).
Follow me, because I am following Christ. Walk my walk, because I am walking The Walk of Christ.
Keegoisan dan kerakusan manusia meningkatkan kesusahan.
TUHAN itu kekal, Dia berkarya dalam kekekalan-Nya. Kita yang sangat terbatas ini dipilih, dipanggil dan diikutsertakan dalam karya-Nya di dunia.
Iblis mendatangkan kesusahan agar kita meninggalkan TUHAN. Sebaliknya, TUHAN mendatangkan kesusahan agar kita bertumbuh, menjadi kuat dan dewasa dalam iman.
Dan supaya aku jangan meninggikan diri karena penyataan-penyataan yang luar biasa itu, maka aku diberi suatu duri di dalam dagingku, yaitu seorang utusan Iblis untuk menggocoh aku, supaya aku jangan meninggikan diri.” (2 Kor. 12:7)
Kehadiran “duri” dalam kehidupan kita sangatlah penting untuk melatih iman, kesetiaan, kesabaran dan hikmat kita.
Apa yang tampaknya menyukakan hati saat ini belum tentu demikian jika dilihat dari sudut pandang kekal. Apa yang kelihatan baik di depan mata, belum tentu baik di dalam keabadian.
Jika kita beriman bahwa hidup kita bersifat kekal, maka kita pasti akan mengerjakan banyak hal secara berbeda .