Pendalaman Alkitab LESSON 2 - THE BEGINNING OF ALL PROBLEMS
Mengapa kehidupan ini penuh dengan permasalahan? Kejadian Pasal 3 melukiskan akar permasalahan dunia ini.
When My Own Way Matters Most
Permasalahan kehidupan ini bermula dari sikap dan pilihan manusia yang menolak Tuhan. Manusia memilih jalannya sendiri alias “my own way matters most” atau “I know what is best for me.”
TUHAN memberikan satu perintah spesifik
Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.” (Kejadian 2:16-17).
Perintah TUHAN menunjukkan otoritas-Nya. Dia menuntut ketaatan penuh dan percaya penuh pada-Nya. TUHAN menuntut manusia percaya bahwa Dia lebih tahu apa yang baik dan jahat. TUHAN ingin manusia mempercayai perkataan-Nya.
Permasalahan kehidupan manusia dimulai dari ketidakpercayaan. Manusia meragukan perkataan TUHAN. Manusia meragukan kebaikan-Nya. Firman Tuhan mengatakan, “Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri” (Yesaya 53:6a).
Setan mengubah perkataan Tuhan,
"Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"
Padahal yang TUHAN katakan adalah semua pohon dalam taman ini, buahnya boleh dimakan kecuali pohon pengetahuan, tetapi Setan mengubahnya menjadi buah semua pohon dalam taman tersebut tidak boleh dimakan. Hawa juga mengubah perkataan Tuhan,
“Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati.” (Kej. 3:3).
TUHAN tidak mengatakan “Tidak boleh diraba”. Dia hanya mengatakan tidak boleh dimakan. Setan mengubah perkataan TUHAN. Manusia mengubah perkataan Tuhan. Manusia melawan otoritas TUHAN dengan ingin menjadi sama seperti Dia - “Kamu akan menjadi sama seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat” (Kej. 3:5). Manusia tergoda untuk menjadi sama seperti TUHAN.
WHEN BAD THINGS LOOK GOOD
Kejadian 3:6 Perempuan itu MELIHAT, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap KELIHATANNYA, lagipula pohon itu MENARIK HATI karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.
Godaan selalu bermula dari MELIHAT, MENARIK PERHATIAN dan MENARIK HATI. Permasalahan timbul ketika apa yang buruk dan merusak kehidupan kita kelihatan menggiurkan.
Ketika melewati sebuah toko, awalnya kita mungkin berkata, “Masuk ke dalam toko, tetapi tidak membeli.” Setelah masuk ke dalam toko kita berkata, “Lihat saja, tidak membeli.” Setelah melihat kita berkata, “Sentuh bentar, tetapi tidak membeli.” Setelah itu, kita sudah menggesek kartu kredit di kasir. Well, pada hakekatnya, tidak ada salahnya dengan berbelanja. Namun berbelanja adalah sebuah permasalahan apabila ia menjadi sebuah tindakan untuk memuaskan diri karena merasa kekosongan, kemudian dijerat oleh hutang karena kehidupan konsumtif.
Setelah jatuh di dalam dosa, manusia kehilangan rasa aman (insecure). “aku menjadi takut karena aku telanjang; sebab itu aku BERSEMBUNYI; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat” (Kej. 3:10). Perasaan tidak aman tersebut mendorong manusia untuk membuktikan dirinya. Bekerja bukan lagi sebuah kegiatan untuk bermitra dengan TUHAN, tetapi telah berubah menjadi sebuah bentuk aktualisasi diri. Memperoleh kekayaan bukan lagi sebuah pertanggung jawaban kepada TUHAN, tetapi telah beruah menjadi sebuah bentuk validasi diri. Manusia hidup mengejar kesia-siaan dan membangun diri dalam kehampaan. Kehidupan menjadi seperti pelarian yang sangat melelahkan.
Hubungan manusia TUHAN menjadi rusak. Hubungan manusia dengan sesama dan ciptaan juga mengalami kerusakan. Suami-istri tidak lagi saling mempercayai. Anak-anak saling iri hati dan bahkan saling membunuh (Kejadian 4). Pernikahan poligamipun dimulai dalam keturunan Kain. Manusia dijerat oleh kesuksesan dan kekayaan.
Ps. Lan Yong Xing