Pendalaman Alkitab Yosua 21-22 - Saksi Bisu
Yosua 21-22
Gambaran garis besar Yosua pasal 21
- Permintaan suku Lewi untuk kota-kota sesuai dengan penetapan Allah (ay. 1-2).
- Pemilihan dan pembagian kota-kota kepada suku Lewi (ay. 3-8).
- Daftar 48 kota untuk suku Lewi (ay. 9-42).
- Pemenuhan janji Allah kepada bangsa Israel (ay. 43-45)
Pada awal dari Yosua pasal 21 diceritakan bahwa kepala kaum keluarga dari suku Lewi datang menghadap imam Eleazar, Yosua dan kepala kaum keluarga di antara suku-suku orang Israel, di Silo. Mereka meminta bagian mereka seperti apa yang dulu pernah TUhan perintahkan kepada Musa, untuk diberikannya kota-kota untuk didiami dan tanah-tanah untuk ternak mereka. lalu kemudian dari setiap suku Israel memberikan kota-kota dan juga tanah-tanah penggembalaan kepada suku Lewi, seperti yang dititahkan Tuhan. Allah menetapkan (Bil. 35:8), setiap suku harus memberikan dari kota-kotanya kepada orang Lewi.
Orang Lewi ini belum mengajukan permintaan mereka sebelum semua suku-suku lain diberi bagiannya. Mengapa? Setiap suku Israel harus mendapatkan lebih dahulu bagian mereka, sehingga mereka dapat memberikan bagian bagi suku Lewi. Tentu saja mereka tidak sembarangan dalam menentukan kota-kota untuk diberikan kepada suku Lewi.
Allah menguji kemurahan hati mereka dan mereka didapati patut dipuji dan dimuliakan, sebab seperti yang tampak dari daftar yang disebutkan berikutnya bahwa kota-kota yang mereka berikan kepada orang Lewi termasuk beberapa kota paling baik dan paling besar pada masing-masing suku. Dan kemungkinan mereka sudah mempertimbangkan situasi mereka, memastikan bahwa orang Lewi itu betul-betul tersebar sehingga tidak ada bagian dari negeri itu yang terlalu jauh dari kota orang Lewi.
Pembagian kota:
- Keturunan Kehat
- Anak-anak Imam Harun mendapat 13 kota dari suku Yehuda, suku Simeon dan suku Benyamin. Terdapat kota perlindungan Hebron di pegunungan Yehuda
- Kaum-kaum yang lain: 10 kota dari suku Efraim, dari suku Dan dan dari setengah suku Manasye yang di sebelah barat sungai Yordan. Terdapat kota perlindungan Sikhem di pegunungan Efraim
- Keturunan Gerson
13 kota dari suku Isakhar, dari suku Asyer, dari suku Naftali dan dari setengah suku Manasye yang di Basan itu (sebelah timur sungai Yordan). Terdapat kota perlindungan Kedesh di Galilea (Naftali) dan Golan di Basan (Manasye timur).
- Keturunan Merari
12 kota dari suku Ruben, dari suku Gad dan dari suku Zebulon. Terdapat kota perlindungan yaitu Ramot di Gilead(Gad) dan Bezer(Ruben)
Mengapa orang Lewi disebarkan ke semua suku, dan tidak diizinkan untuk tinggal bersama di satu bagian negeri saja?
- Agar setiap suku dapat terus memelihara iman dan kepercayaannya kepada Allah.
- Suku Lewi merupakan utusan Allah dalam menjaga ajaran Tuhan yaitu dengan mengajar, menasehati, memimpin penyembahan kepada Allah dan juga menjaga agar tiap suku bangsa tidak meyimpang kepada allah lain.
- Setiap suku turut bertanggung jawab terhadap kehidupan orang-orang Lewi yang ada di wilayah mereka.
Suku-suku Israel dapat meminta nasihat dan petunjuk dari orang Lewi. Saat mereka tidak dapat pergi ke Kemah Suci, untuk meminta nasihat dari imam-imam yang melayani di sana, mereka dapat pergi ke kota orang Lewi, dan mendapat pengajaran akan Tuhan yang benar. Demikian pula mereka yang tersebar di negeri itu pun memiliki kewajiban, yaitu memastikan bahwa tidak ada penyembahan berhala dijalankan di tempat-tempat yang terpencil.
Tuhan menepati janjinya
- Janji Allah untuk memberikan tanah Kanaan kepada keturunan Abraham ( ay 43)
- Janji Allah untuk mengaruniakan keamanan (ay 44)
Pelajaran yang dapat dipelajari dari Yosua pasal 21:
- Tuhan adalah ahli tata kota. Tuhan tidak sembarangan dalam menetapkan, ada tujuan yang jelas dalam setiap ketetapanNya.
- Tuhan mempersiapkan segala sesuatu agar manusia tetap dapat memiliki relasi denganNya.
- Tuhan selalu memenuhi janjiNya
Gambaran garis besar Yosua pasal 22
- Pengutusan Yosua kepada suku Ruben,Gad dan Manasye timur untuk kembali ke tempat mereka. (ay. 1-9).
- Pembangunan mezbah oleh suku Ruben,Gad dan Manasye timur di perbatasan sungai Yordan. (ay. 10).
- Suku-suku Israel lain terganggu dengan pembangunan mezbah (ay. 11-20).
- Pembelaan suku Ruben,Gad dan Manasye timur (ay. 21-29).
- Pembelaan diterima oleh suku-suku yang lain (ay. 30-34).
Yosua membubarkan 2 1/2 suku ke tanah milik mereka (ay. 4). Orang-orang yang pertama-tama mendapat undi, menjadi yang terakhir dalam menikmatinya. Mereka mendahului saudara-saudara mereka dalam hak atas tanah warisan pusaka, tetapi saudara-saudara mereka mendahului mereka dalam memilikinya sepenuhnya. Demikianlah, orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu, dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, supaya ada suatu keseimbangan.
Cara Yosua mengutus mereka kembali ke tempat asal mereka:
- Memuji apa yang telah mereka lakukan. Memelihara perintah Musa, Yosua, Tuhan. tidak meninggalkan saudara mereka dengan ikut berperang merebut Kanaan.
- Menasehati atau memberikan wejangan (ay 5)
Hanya, lakukanlah dengan sangat setia perintah dan hukum, yang diperintahkan kepadamu oleh Musa, hamba TUHAN itu, yakni mengasihi TUHAN, Allahmu, hidup menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya, tetap mengikuti perintah-Nya, berpaut pada-Nya dan berbakti kepada-Nya dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu.” Yos 22:5
- Memberkati (ay 6)
Pembangunan mezbah oleh suku Ruben,Gad dan Manasye timur di perbatasan sungai Yordan.
Mengapa mereka mendirikan mezbah? Supaya mereka tidak menjadi seperti orang asing dan terpisah dari umat Allah (bangsa Israel). Mereka khawatir suatu saat nanti, mereka dan keturunan mereka tidak lagi dianggap sebagai bagian dari bangsa Israel. Tujuan pembangunan mezbah pun hanya sebagai tanda bahwa mereka adalah bagian dari Israel. Pendirian mezbah bukan sebagai tempat untuk menyaingi mezbah yang ada di kemah suci di Silo. Mezbah tersebut tidak dipakai untuk mengadakan ritual keagamaan ataupun untuk mempersembahkan korban bagi Allah. Tujuan mereka sebenarnya baik, tapi sayangnya tidak dikonsultasikan ke Tuhan melalui para imam dan juga para pemimpin lain di Israel sehingga pada akhirnya menimbulkan kesalahpahaman. Akibat kesalahpahaman ini, mereka bisa saja ditumpas oleh suku2 Israel yang lain karena dianggap memberontak dari Allah Israel.
Suku-suku Israel terganggu dengan pembangunan mezbah
- mereka merasa khawatir, karena mengetahui betapa ketat dan beratnya hukum yang menuntut mereka untuk mempersembahkan semua korban di tempat yang harus dipilih Allah saja, dan bukan di tempat lain (Ul. 12: 5-7).
- Mereka sangat cemas, karena mendirikan mezbah lain berarti menghina mezbah yang telah ditetapkan Allah belum lama ini sebagai tempat di mana nama-Nya harus disebut. Mendirikan mezbah lain dapat menuntun orang untuk menyembah suatu allah lain.
- Menawarkan solusi untuk menerima mereka kembali ke wilayah Kanaan.
Tawaran yang mereka ajukan sangatlah adil dan baik (ay. 19). Bahwa jika saudara-saudara mereka menganggap tanah milik mereka najis, karena tidak ada mezbah, dan karena itu tidak bisa merasa tenang tanpa mezbah, maka daripada harus mendirikan mezbah lain untuk menyaingi mezbah di Silo, saudara-saudara mereka dipersilakan untuk kembali ke tanah tempat kedudukan Kemah Suci TUHAN, dan menetap di sana. Mereka dengan rela akan mengurangi bagian mereka untuk memberi tempat bagi saudara-saudara mereka itu. Dengan ini mereka menunjukkan semangat yang tulus dan benar-benar saleh melawan perpecahan. Bahwa daripada membiarkan saudara-saudara mereka mendirikan mezbah lain karena alasan tanah yang najis, yang menjadi sangkaan mereka di sini, yang sangat lemah dan tidak berdasar, mereka bersedia melepaskan banyak bagian tanah yang telah ditetapkan Allah sendiri untuk mereka melalui undi, untuk menampung dan memasukkan saudara-saudara mereka di antara mereka
Pembelaan suku Ruben,Gad dan Manasye timur:
- Pernyataan tentang kesetiaan terhadap Tuhan, dan tidak ada maksud untuk memberontak dan rela untuk tidak diselamatkan.
- Pendirian mezbah bukan untuk menyaingi atau menggantikan mezbah di Allah di Silo. Pendirian mezbah untuk menjadi saksi antara mereka dan keturunannya bahwa mereka adalah bagian dari umat Allah.
Pembelaan diterima oleh suku-suku yang lain:
- Dipandang baik
- Diakhiri dengan memuji Tuhan
Pelajaran yang dapat dipelajari dari Yosua pasal 22:
- Niat baik perlu dikomunikasikan, baik terhadap Tuhan maupun terhadap sesama.
- Tuhan yang terutama
- Penyelesaian masalah tidak dengan main hakim sendiri.
- Berusaha untuk mengingatkan jika ada penyimpangan dan membantu mencarikan solusi.
- Menjaga kesatuan umat.
- Memuji Tuhan setiap permasalahan selesai.
Perenungan:
- Apakah kita selalu menanyakan niat kita kepada Tuhan?
- Apakah kita lebih mengutamakan Tuhan dibandingkan yang lainnya?
- Bagaimanakah kita dalam mencari setiap solusi kehidupan kita?
- Apakah kita tetap mengingat Tuhan ketika permasalahan itu telah selesai?
Ps. Anthonius Widjaja