Pendalaman Alkitab Yeremia 36 Bagaimana Jika Keyakinanmu Tentang Doa Salah?
Bagaimana Jika Keyakinanmu Salah?
Apa tujuan Anda berdoa? Apa keyakinan kita tentang doa? Apakah doa lebih efektif jika didoakan ramai-ramai? Apakah doa lebih efektif jika lebih banyak perkataan? Apakah doa lebih efektif jika menggunakan suara yang lebih keras?
Salah Berpikir Tentang Doa
# Semakin banyak orang yang berdoa, semakin efektif.
Doa bukan demo terhadap Surga
# Semakin banyak kata-kata di dalam doa, semakin efektif.
Doa bukan memengaruhi Tuhan dengan perkataan
#Semakiin keras suara di dalam doa, semakin efektif.
Doa bukan pertunjukan kekuatan lahiriah
Doa bersama sebagai ungkapan kesehatian, bukan demonstrasi mendesak Allah. Ketika memohon pengampunan dosa untuk bangsa Israel, Musa berdoa seorang diri. Tuhan berjanji tidak memusnahkan, tetapi tidak berjanji menyelamatkan mereka. Ketika memohon pengampunan dosa untuk raja Saul, Samuel berdoa seorang diri. Tuhan berjanji memilih seorang pengganti Saul, tetapi tidak berjanji mengampuni Saul. Ketika berdoa melawan nabi-nabi Baal, Elia berdoa seorang diri. Tuhan mengalahkan nabi-nabi Baal, tetapi Elia melarikan diri dalam ketakutan.
Ketika mengajar tentang doa, Yesus mengatakan bahwa berdoalah dengan pintu yang ditutup kepada Bapa yang di Surga. Sebab, Bapa memperhatikan yang "tersembunyi. Yesus juga mengatakan jangan bertele-tele di dalam doa. Saya yakin doa juga tidak membutuhkan suara yang keras sebab Tuhan tidak mempunyai kesulitan pendengaran.
Saya pernah melihat orang berdoa dengan suara keras ketika mengusir roh jahat. Sebenarnya, Iblis tidak takut pada suara kita. Dia takut pada kuasa Tuhan. Apakah kita boleh menghardik Iblis dengan suara keras? Tentu saja!
Apa yang mendorong seseorang minta didoakan?
- Persekutuan Iman (sebagai persekutuan orang-orang percaya)
- Penguatan Iman (ingin meneguhkan iman, besi menajamkan besi)
- Putus Asa (sudah tidak tahu harus bagaimana lagi)
- Pencobaan (hanya ingin mencobai Tuhan)
Pemimpin yang Menolak Firman Tuhan
Yeremia diperintahkan untuk menuliskan firman Tuhan yang telah dia terima selama 21 tahun (Dari tahun ke-13 raja Yosia hingga tahun ke-4 raja Yoyakim). Semoga Yeremia telah menuliskannya di dalam jurnalnya, tinggal dikumpulkan dan dirapikan. Firman Tuhan bukan hanya untuk kita secara pribadi, tetapi juga untuk dibagikan.
Firman tersebut dibacakan di tahun ke-5 pemerintahan raja Yoyakim. Dengan kata lain, Barukh (sekretaris Yeremia) membacakan firman Tuhan yang Yeremia terima selama 22 tahun. Barukh mengeluarkan laptopnya dan mengetik setiap perkataan Tuhan melalui Yeremia. Apabila Barukh memposting perkataan Tuhan di media sosial, dirinya pasti akan diserang banyak warganet.
Tuhan menyampaikan bahwa apabila mereka mendengar firman-Nya, "MUNGKIN mereka akan bertobat" (Yer. 36:3). Tuhan selalu memberikan kebebasan apakah seseorang memilih bertobat atau tidak. Pesan kerajaan Allah dimulai dengan panggilan pertobatan.
Raja Yoyakim merupakan anak Yosia. Dia menggantikan Yoahas yang diangkat orang-orang Yehuda sebagai raja setelah kematian ayah mereka di medan perang. Namun, Mesir mengangkat dirinya sebagai raja menggantikan Yoahas yang hanya memerintah selama 3 bulan. Setelah kekalahan Mesir dalam peperangan melawan Babel di Carchemish (605 SM). Yoyakim tunduk pada Babel. Mesir mem-backing pemerintahan Yoyakim.
Pada saat firman Tuhan dibacakan, orang-orang Yehuda tengah berpuasa. Kita tidak tahu pasti mengapa mereka berpuasa. Apakah karena mereka menerima kabar Babel mengalahkan Askelon pada bulan Desember 604 SM? Tampaknya, puasa yang mereka lakukan merupakan puasa yang sia-sia. Sebab, mereka berpuasa tetapi tidak mau mendengarkan Tuhan.
Firman Tuhan tersebut dibacakan Barukh karena Yeremia berhalangan hadir. Saya jadi berpikir, seandainya saya berhalangan berkhotbah, apakah Anda bersedia membacakan naskah khotbah saya? Beberapa pemimpin Yehuda menjadi takut ketika mendengarkan firman Tuhan yang dibacakan Barukh. Sehingga mereka menyuruh Barukh untuk bersembunyi bersama Yeremia. Mereka membawa gulungan tersebut kepada raja Yoyakim. Raja bersama dengan pemimpin-pemimpin yang lain tidak merasa takut dan tidak mengoyakkan pakaiannya (Yer. 36:24). Raja dinasihati dengan nada mendesak agar tidak membakar gulungan kitab itu. Tetapi, raja tidak menghiraukannya. Raja bahkan memerintahkan penangkapan terhadap Barukh dan Yeremia. Tuhan mengampuni, tetapi Dia juga menghakimi.
Tuhan menyembunyikan Yeremia dan Barukh (Yer. 36:26). Perbuatan Yoyakim membuat Tuhan murka. Tuhan berkata,
"Aku akan menghukum dia, keturunannya, dan hamba-hambanya karena kesalahan mereka. Aku akan mendatangkan atas mereka, atas penduduk Yerusalem, dan atas orang Yehuda segenap malapetaka yang Kuancamkan kepada mereka dan yang tidak mau mereka dengarkan." (Yer. 36:31).
Yoyakim membakar firman Tuhan. Tuhan akan menghukum Yoyakim dan orang-orang yang mengikutinya. Berhubung Yoyakim membakar gulungan kitab di tahun ke-5 pemerintahannya. Dengan kata lain, ketika memasuki tahun ke-6 hingga ke 10, Yoyakim mungkin merasa perkataan Yeremia tidak datang dari Tuhan. Soalnya, dia baik-baik saja. Sebab, perkataan Tuhan baru digenapi di tahun ke-11 pemerintahannya.
Karena Yoyakim membakar naskahnya, Yeremia harus menuliskannya kembali dengan susah payah. Yeremia seharusnya meng-upload filenya ke cloud kali ya.
Seseorang tidak perlu membakar Alkitab untuk menunjukkan dirinya mengeraskan hati, tetapi dengan berpegang teguh pada pemikiran sendiri.
Jangan menunda pertobatan sekalipun sepertinya kita mempunyai banyak waktu. Sebab, Tuhan pasti menggenapi perkataannya. Jangan menjadi seperti raja tua bodoh seperti yang dilukiskan di kitab Pengkhotbah 4:15:
Lebih baik seorang muda yang miskin tetapi berhikmat daripada seorang raja yang tua, tetapi bodoh, yang TAK MAU LAGI DIPERINGATKAN.
Ps. Lan Yong Xing.