Pendalaman Alkitab SURAT PAULUS KEPADA FILEMON
Filemon adalah orang Roma yang berasal dari Kolose. Filemon menjadi pengikut Kristus oleh karena pelayanan misi Paulus (Flm 19) dan Paulus memanggilnya sebagai teman sekerja (Flm 1). Filemon juga adalah pemimpin jemaat di rumahnya sendiri (Flm 2).
Umumnya, setiap rumah tangga Romawi memiliki hamba/budak. Filemon adalah tuan dari seorang hamba yang bernama Onesimus. Onesimus ternyata melakukan kesalahan terhadap Filemon, mungkin pencurian atau penipuan yang merugikan Filemon (Flm 18). Onesimus kemudian melarikan diri. Di dalam pelariannya, Onesimus bertemu dengan Paulus dan kemudian bertobat (Flm 10).
Paulus di dalam surat ini mengajukan permintaan agar Filemon mengampuni dan menerima kembali Onesimus, bukan sebagai hamba/budak, tetapi sebagai saudara seiman (Flm 16).
Permintaan Paulus sebenarnya bertentangan dengan tatanan sosial Romawi mengenai hubungan tuan dan budak. Budak pada dasarnya adalah aset dari pemiliknya dan pemilik memiliki hak penuh atas budaknya untuk meminta mereka bekerja. Sesuai hukum Romawi, budak yang melarikan diri atau melakukan tindakan pencurian atau penipuan dapat dihukum mati. Jika budak tersebut melarikan diri ke pemilik lain, pemilik tersebut harus membayar ganti rugi kepada pemilik sebelumnya.
Paulus tidak hanya meminta Filemon mengampuni kesalahan Onesimus, Filemon juga harus mengangap Onesimus seperti anggota keluarga sendiri. Permintaan Paulus tidaklah sederhana, tetapi Paulus meminta Filemon untuk melakukannya oleh karena Filemon adalah pengikut Kristus.
Paulus mengasihi seorang budak, seorang pendosa dan demi satu orang ini dia bersedia mengambil waktu dan tenaga untuk mendidiknya ke dalam jalan yang benar. Paulus memandang Onesimus sebagai saudara seiman yang memiliki status setara dengannya karena Paulus memandang Onesimus berharga seperti Tuhan memandang Onesimus. Paulus meminta Filemon untuk meneladani iman dan tindakannya terhadap Onesimus. Melalui surat ini, Paulus sedang mengajarkan tentang rekonsiliasi dan persekutuan di dalam Kristus.
Ps Wennie Dong