Search

Pendalaman Alkitab SUDAH TERJADI

Yehezkiel 24
Hari ini saya ada 1 berita baik dan 1 berita buruk. Mau mendengarkan yang mana dulu? Saya akan mulai dengan berita baik, yaitu pada OSTM hari ini, Yehezkiel 24 adalah pasal terakhir di mana Tuhan menyatakan penghakimannya terhadap bangsa Israel. Tuhan menyatakan penghakiman-Nya kepada bangsa Israel mulai dari pasal 12-24. Sebanyak 13 pasal Tuhan menujukan penghakimannya kepada Israel. Ini adalah pasal terakhir.

Berita buruknya dan mungkin juga penghakiman paling buruk kepada bangsa Israel, yaitu Yehezkiel pasal 24 yang akan kita pelajari hari ini. Mari kita dengar berita buruknya.

SUDAH WAKTUNYA
Firman Tuhan datang kepada Yehezkiel pada hari yang sama di mana Babel mulai menyerang Yerusalem. Tuhan berfirman kepada Yehezkiel agar dia menulis “tanggal hari ini, ya, tanggal hari ini”. Hari apa? Hari yang sama dengan 2 Raja-raja 25:1, Yeremia 39:1 dan Yeremia 52:4.
Tahun kesembilan, bulan kesepuluh dan tanggal sepuluh adalah tanggal di mana Raja Nebukadnezar, raja Babel, mulai mengepung dan menyerang Israel.

2 Raja-raja 25:1
Maka pada tahun kesembilan dari pemerintahannya, dalam bulan yang kesepuluh, pada tanggal sepuluh bulan itu, datanglah Nebukadnezar, raja Babel, dengan segala tentaranya menyerang Yerusalem. Ia berkemah mengepungnya dan mendirikan tembok pengepungan sekelilingnya.

Yeremia 39:1
Ketika Yerusalem direbut--dalam tahun yang kesembilan pemerintahan Zedekia, raja Yehuda, dalam bulan yang kesepuluh, telah datang Nebukadnezar, raja Babel, beserta segenap tentaranya untuk mengepung Yerusalem;

Yeremia 52:4 Maka pada tahun kesembilan dari pemerintahannya, dalam bulan yang kesepuluh, pada tanggal sepuluh bulan itu, datanglah Nebukadnezar, raja Babel, dengan segala tentaranya menyerang Yerusalem. Berkemahlah mereka mengepungnya dan didirikan merekalah tembok pengepungan sekelilingnya.

Yehezkiel sudah berada di tempat pembuangan selama 9 tahun. Tanpa Whatsapp atau telepon, Yehezkiel mendapat story live langsung dari Tuhan. Pada hari ini juga raja Babel mulai menyerang Yerusalem.


Kemudian, Yehezkiel dipanggil untuk mengucapkan sebuah perumpamaan kepada orang Israel. Yeh 24:3-5:

Beginilah firman Tuhan ALLAH: Taruhlah kuali di atas api, taruhlah, dan tuanglah juga air ke dalamnya; taruhlah potongan daging di dalamnya, semua potongan yang baik, paha dan punggungnya; penuhilah itu dengan tulang-tulang pilihan. Ambillah domba yang terpilih, dan susunlah juga kayu di bawahnya, biarlah masakan itu mendidih dan tulang-tulangnya turut empuk di dalamnya.

 

Pada awalnya, perumpaman ini seperti persiapan masakan yang spesial. Kuali yang berisi potongan daging yang baik dari domba yang terpilih, beserta tulangnya. Kemudian dimasak di atas kayu bakar sampai mendidih dan tulang-tulang turut empuk di dalamnya.  Sepertinya enak.

Kuali dan daging kedengarannya tidak asing di dalam kitab Yehezkiel. Pemimpin bangsa Israel pernah mengatakan hal yang sama, bahwa Kota Yerusalem adalah periuk/kuali, dan orang Israel yang tidak diangkut ke Babel adalah dagingnya/orang pilihan Allah yang selamat (Yeh 11:2-3).


Yeh 11:2-3
Firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, inilah orang-orang yang merancang kedurjanaan dan menaburkan nasihat jahat di kota ini, yang mengatakan: Bukankah belum lama berselang rumah-rumah kita dibangun kembali? Kota inilah periuk dan kita dagingnya.

Para pemimpin ini memberi harapan palsu. Ketika Tuhan menegur atau menjatuhkan hukuman-Nya, para pemimpin Israel masih saja memberitakan tentang “Kasih Allah yang tak berkesudahan” atau “Kasih Allah yang tidak berhenti menunggu kita bertobat”. Pemimpin bangsa Israel memberikan harapan palsu yang bukan berasal dari Tuhan.

 

Tuhan menegur ketika mereka memegang kepada harapan palsu ini:

Yeh 11:7
Oleh sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: Orang-orang yang kamu bunuh di kota ini, merekalah dagingnya dan kota inilah periuk,  tetapi kamu akan Kugiring keluar dari dalamnya.

Yehezkiel 24 memaparkan kembali kuali dan daging yang disertai dengan api dan kayu.

Lambang

Firman Tuhan (Yeh 24)

Kuali

Kota Yerusalem

Daging

Bangsa Israel yang penuh hutang darah (Ay. 6, 9)

Api

Penghakiman Tuhan

Kayu

Nebukadnezar, Babel

Penuh hutang darah? Kejahatan apa saja?
Baca 2 Raja-Raja 21:2-26 dan Yeremia 22:13-17
Singkatnya: Mereka jahat. menganiaya yang lemah (orang miskin dan anak-anak), Raja Yehuda (Manasye) mengorbankan anak sendiri kepada berhala, pergi meramal, memanggil arwah dan membuat berhala dirumah.

Mari kita bandingkan pesan yang disampaikan oleh para pemimpin Israel dan Firman Tuhan.

Lambang

Pemberi Harapan Palsu
(Yeh 11:3)

Firman Tuhan
(Yeh 11:7)

Firman Tuhan
(Yeh 24:7)

Kuali

Kota Yerusalem

Kota Yerusalem

Kota Yerusalem

Daging

Orang Israel yang aman dan tidak diangkut ke Babel

Korban yang dibunuh oleh orang Israel yang jahat

Bangsa Israel yang penuh hutang darah (Ay. 6, 9)

Api

-

-

Penghakiman Tuhan

Kayu

-

-

Nebukadnezar, Babel

Pesan

“Tuhan mengasihimu” titik.
“Tuhan menjagamu” titik.
“Tuhan panjang sabar” titik.

Kamu menindas saudaramu,
Aku akan menghukummu (ay. 7 dan 11)

Aku akan menghakimi Engkau menurut perbuatanmu (ay.14)


Saudara, sering kali dalam hidup ini, kita hidup penuh pengharapan, mungkin dengan pemikiran positif, membohongi diri sendiri dengan “semua baik- baik saja”, atau memegang erat kasih Tuhan yang terlalu besar dan melupakan kekudusan Allah.
Janganlah terlalu percaya pada kabar-kabar indah yang tidak realistis. Janganlah memberi harapan palsu kepada diri sendiri maupun orang lain.

Ketika bangsa Israel yang masih memegang pada harapan palsu, Firman Tuhan menegaskan lagi kepada bangsa Israel:

 

Yeh 24:10-12
Susunlah banyak kayu, nyalakan api, biarlah dagingnya masak betul, buanglah kuahnya dan biarlah tulang-tulangnya hangus.
Letakkanlah periuk itu kosong di atas bara api, supaya itu dibakar dan tembaganya menjadi merah, sehingga kotorannya hancur di dalamnya dan karatnya hilang. Aku bersusah payah dengan sia-sia, sebab karatnya yang tebal tidak mau hilang dari padanya, biar dalam api.

Kuali yang digunakan adalah kuali tembaga. Jika demikian, kuali ini tidak akan berkarat. Karat yang dimaksud di sini bisa saja merujuk kepada makanan yang menempel di kuali. Kuali dalam Yehezkiel 24 ini adalah kuali yang dikotori dan diisi dengan semua pencemaran kejahatan orang-orang.


TUHAN menegaskan: “Oleh karena engkau menajiskan dirimu dengan kemesumanmu, dan Aku ingin mentahirkan engkau, tetapi engkau tidak menjadi tahir dari kenajisanmu, maka engkau tidak akan ditahirkan lagi, sampai Aku melampiaskan amarah-Ku atasmu. Aku, TUHAN, yang mengatakannya. Hal itu akan datang, dan Aku yang akan membuatnya. Aku tidak melalaikannya dan tidak merasa sayang, juga tidak menyesal. Aku akan menghakimi engkau menurut perbuatanmu, demikianlah firman Tuhan ALLAH. (Yeh 24:13-14)

Kuali dipanaskan dengan api yang besar. Api melambangkan penghakiman Tuhan yang akan membakar kuali beserta kotoran tebal yang melekat dan menyucikannya. Yang menghancurkan Yerusalem bukanlah Nebukadnezar/Babel. Babel hanyalah kayu yang ditumpuk dibawah kuali. TUHANlah yang menghakimi bangsa Israel menurut perbuatan mereka.

SUDAH waktunya… Tahun kesembilan, bulan kesepuluh dan tanggal sepuluh adalah dimana bangsa Israel menyaksikan penghakiman Tuhan atas Yerusalem.

Jika kita perhatikan dengan seksama, Yehezkiel mencatat setiap tanggal penting dalam kitab ini. Tanggal ini di mana Babel mulai menyerang Yerusalem menjadi tanggal yang tidak terlupakan. Tanggal ini membekas bagi bangsa Israel. Namun ada sebuah tanggal yang akan membekas dalam kehidupan Yehezkiel selamanya, yaitu tanggal kematian isterinya.

SUDAH MATI
Sebagai nabi yang bernubuat penghakiman, kehancuran bangsanya, murka Allah, kehidupan Yehezkiel sudah dipenuhi dengan dukacita. Yehezkiel 24 menceritakan ternyata Yehezkiel mempunyai seorang istri. Kitab ini tidak mencatat sesuatu apapun tentang isterinya, selain tentang kematiaannya. Sebelum isterinya mati, TUHAN telah berfirman kepada Yehezkiel:

Yeh 24:16a
“Hai anak manusia, lihat, Aku hendak mengambil dari padamu dia yang sangat kaucintai seperti yang kena tulah,”

Firman Tuhan dilanjutkan dengan:

Yeh 24:16b-17
Janganlah…
- Meratap/menangis

- Mengadakan ratapan kematian
- Tutup mukamu

- Makan roti perkabungan

Tetapi…

- Diam-diam saja mengeluh
- Lilitkanlah destarmu
- Pakailah kasutmu

 

Kemudian ay. 18, Pada paginya aku berbicara kepada bangsa itu dan pada malamnya isteriku mati. Pada pagi berikutnya aku melakukan seperti diperintahkan kepadaku.”

Yehezkiel yang menaati perintah TUHAN membuat orang-orang sekitar bertanya-tanya. Yehezkiel yang terkenal sebagai nabi yang menyampaikan Firman Tuhan dengan tindakan, seperti:
(4:1-8) berbaring terikat dengan tali selama 390 + 40 hari
(4:15) Makan roti yang dibakar diatas kotoran lembu
(5:1-2) mencukur kepalanya dan janggutnya
(12:3-7) menutupi wajahnya dan menggali melalui dinding
(12:18) gemetar dan minum air dengan menggigil dan hati yang cemas

Dan sekarang Yehezkiel
(24:16-24) menghindari ritual berkabung penuh untuk istrinya yang sudah meninggal

Karena itu, bangsa Israel bertanya: “Apa artinya ini bagi kami?” (Ay. 19)

Yeh 24:21
Katakanlah kepada kaum Israel: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Sesungguh-sungguhnya Aku akan menajiskan tempat kudus-Ku, kekuasaanmu yang kaubanggakan, kenikmatan bagi matamu dan bagi jiwamu; dan anak-anakmu lelaki dan perempuan yang kamu tinggalkan akan mati rebah oleh pedang.

Kematian Isteri Yehezkiel melambangkan kehancuran bait Allah. Bait Allah yang selama ini menjadi kebanggaan Bangsa Israel, akan dihancurkan oleh tangan Allah sendiri.

Yehezkiel yang tidak diperbolehkan meratap melambangkan bangsa Israel yang tidak akan meratap. Hak meratap diambil daripada mereka. Bangsa Israel biasanya sangat ahli dalam meratap. Semakin keras ratapan/tangisan, berarti semakin mereka menghargai orang yang meninggal tersebut.

Yeh 24:23
“Kamu tidak akan meratap atau menangis. Tetapi kamu akan hancur lebur dalam penghukumanmu, dan kamu akan mengeluh seorang kepada yang lain”

Bangsa Israel memegang pada sebuah harapan palsu. Mereka percaya Yerusalem tidak akan pernah bisa dihancurkan karena Tuhan diam di dalam Bait Allah. Kepercayaan ini mereka pegang erat walaupun hati mereka telah menjauh dari Tuhan. Mereka percaya bahwa Tuhan tidak akan pernah membiarkan sesuatu terjadi pada bait Allah.

Kehidupan Yehezkiel sendiri telah digunakan untuk memberikan contoh Firman Tuhan.
SUDAH WAKTUNYA
SUDAH MATI
Yeh 24:24
Demikianlah Yehezkiel menjadi lambang bagimu; tepat seperti yang dilakukannya kamu akan lakukan. Kalau itu sudah terjadi maka kamu akan mengetahui, bahwa Akulah Tuhan ALLAH.

SUDAH TERJADI
Renungan hari ini sampai di sini. Benar, hanya sampai disini.
Tidak ada penghiburan, tidak ada pemberitaan pengharapan, berhenti sampai di sini.
Bagaimana perasaan saudara saat ini?
Apakah Saudara merasa binggung? Tidak dapat berkata-kata? Atau ada yang mengganjal setelah mendengarkan renungan ini?

Benar, saya percaya ini juga yang dirasakan oleh bangsa Israel saat itu.
Yerusalem dikepung Babel, yang paling dibutuhkan saat itu adalah pengharapan.

Yehezkiel 24 tidak ada satu ayatpun yang menyatakan pengharapan, kasih Allah, perlindungan Allah, semua tidak ada. Yang ada hanya satu, yaitu penghakiman Allah.

Saya percaya di antara kita ada pertanyaan yang mengganjal dalam hati kita.

  1. Mengapa TUHAN membunuh istri Yehezkiel yang tidak berdosa?
  2. Yehezkiel yang setia, mengapa Tuhan perlu memakai cara ini untuk menyampaikan “sebuah pesan”?


Pertanyaan ini saya akan jawab dengan memandang kehidupan Yehezkiel.

  1. Panggilan Yehezkiel. Yehezkiel dipanggil Tuhan menjadi nabi. Dia adalah nabi yang cukup aneh dimata orang karena tindakan yang harus dia lakukan setiap kali ia menyampaikan Firman Tuhan. Yehezkiel melaksanakan semua tugas penting yang Tuhan berikan dan ia harus menjalaninya dengan penuh penderitaan.
  2. Istri Yehezkiel mungkin menyaksikan semua “keanehan ini”.
    Firman Tuhan mengatakan “dia yang sangat kaucintai”. Sebagai Isteri dari seorang “nabi aneh”, saya percaya Isteri Yehezkiel menjalani tugasnya juga sebagai isteri seorang nabi yang aneh dan menderita ini. Dia mengerti akan panggilan suaminya dan mendukungnya.
  3. Kita selalu berpikir Tuhan melawan bangsa Israel dan bahkan membunuh isteri Yehezkiel. Jika kita selalu memandang Tuhan berdiri di seberang untuk melawan kita, kita tidak akan pernah memahami hal-hal yang terjadi dalam hidup kita. Para nabi-nabi Tuhan melakukan tugas dan tanggung jawab mereka seperti Yeremia, Hosea dan Yehezkiel, dengan memandang mereka berdiri diposisi yang sama dengan Tuhan. Yehezkiel berdiri berbarengan dengan Tuhan, bahkan ketika dia memandang kematian isterinya.


Dengan demikian, mengapa manusia mengatakan TUHAN jahat, ketika TUHAN sebenarnya kudus? Karena kekudusan-Nya, manusia yang melekat dengan dosa tidak dapat dekat dengannya. Tuhan melawan dosa. Bangsa Israel menjadi lawan Tuhan, karena mereka melekat dengan dosa. Kita merasa Tuhan melawan kita… sebenarnya Tuhan melawan dosa, dan kita melekat kepada dosa. Allah itu Kasih, dan Allah itu Kudus.

Ps. Wennie Dong

OSTM GKI DM - 10 Agustus 2022