Pendalaman Alkitab Raja Tirus
Yehezkiel 26-28
Kota Tirus :
- Terletak di Fenisia. Tirus berbatasan dengan daerah suku Asyer. Sejak semula, dan sepanjang seluruh sejarahnya, tampaknya Tirus tetap merupakan negara tetangga yang independen, di luar batas-batas Israel (Yosua 19:24, 29; 2 Samuel 24:7).
- Kota pelabuhan, kota berbenteng dan kota perdagangan . Tirus adalah penghasil barang logam, barang kaca, serta bahan pewarna ungu dan menjadi pusat perdagangan besar dan juga menjadi pelabuhan impor-ekspor yang besar.
- Memiliki armada kapal besar (penguasa laut)
- Menyembah berhala : penyembahan Baal, dengan dewa-dewi utama mereka, Melkart dan Astarte (Astoret). Sewaktu Etbaal menjadi raja orang Sidon (termasuk Tirus), putrinya yang bernama Izebel menikah dengan Ahab, raja kerajaan Israel di utara. Izebel terkenal keji karena tekadnya untuk membasmi ibadah kepada Allah Israel (1 Raja 16:29, 31; 18:4, 13, 19).
- Penduduknya kaya dan makmur
- Memiliki pekerja-pekerja yang kualitasnya baik bahkan mungkin yang terbaik. (Yeh 27:8-11). Para ahli kapal, pekerja kapal, prajurit, tentara, dari bangsa lain yang dipekerjakan di Tirus.
Dahulu terdapat hubungan baik antara Tirus dan Israel, khususnya pada masa pemerintahan Daud dan Salomo. Para tukang yang terampil dari Tirus ikut dalam pembangunan istana Daud untuk mengerjakan kayu aras yang dikirim oleh Hiram, raja Tirus (2 Samuel 5:11; 1 Tawarikh 14:1) Orang Tirus juga mengirimi Daud kayu aras yang belakangan digunakan dalam pembangunan bait Allah (1 Tawarikh 22:1-4). Setelah Daud meninggal, Raja Hiram dari Tirus mengirimi Salomo bahan-bahan dan bantuan untuk pembangunan bait serta bangunan pemerintah lainnya (1 Raja 5:1-10; 7:1-8; 2 Tawarikh 2:3-14). Salomo dan raja Tirus mempunyai usaha perkapalan bersama untuk mengimpor barang-barang berharga termasuk emas dari Ofir (1 Raja 9:26-28; 10:11, 22; 2 Tawarikh 9:21).
Apa yang dilakukan Tirus sehingga dihukum Tuhan?
"Hai anak manusia, oleh karena Tirus berkata mengenai Yerusalem: Syukur! Sudah rusak pintu gerbang bangsa-bangsa itu; ia akan beralih kepadaku, sehingga aku menjadi penuh, tetapi ia menjadi reruntuhan. Yeh 26:2
Kota ini dihukum karena kesombongan mereka yang mensyukuri kejatuhan Yerusalem dan menganggap diri sendiri akan semakin jaya dan makmur setelah kejatuhan tersebut (26:2).
Hukuman yang diumumkan mencakup tiga hal.
- bentuk hukuman berupa serangan sekelompok bangsa yang digerakkan Allah, tembok-tembok kota dihancurkan, kotanya dijarah, dan penduduknya dibunuh dengan pedang (26:3-6).
- pelaksanaan hukuman yang dijalankan Allah melalui tangan Nebukadnezar, raja Babel yang memimpin pasukan berkuda menyerbu, menghancurkan, membunuh, dan meninggalkan kota itu menjadi puing-puing sampah (26:7-14).
- dampak hukuman tersebut pada bangsa-bangsa sekitar yang mengalami kegemparan dan ketakutan yang luar biasa, sehingga mereka menciptakan sebuah puisi sebagai ratapan atas hukuman ini (26:15-21).
Tujuan Allah menghukum Tirus adalah supaya baik mereka maupun bangsa sekitar mengenal Allah dan mengakui-Nya sebagai penguasa alam semesta (26:6).Ketika sedang berada di puncak kejayaan, penduduk Tirus hidup dalam salah satu dosa yang paling dibenci Allah, yakni kesombongan yang dibuktikan dalam kehidupan yang mengandalkan diri sendiri. Akibatnya, mereka dihukum karena kesombongan tersebut.
Ratapan Tirus (Yeh 27) :
- Sehebat atau seperkasa apapun Tirus, tidak ada apa-apanya di hadapan Tuhan.
- Sombong serta menolak kedaulatan Tuhan akan membawa kepada kehancuran
- Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.” Lukas 14:11
Profil Raja Tirus (Yeh 28:1-6)
- Tinggi Hati
- Menganggap diri Allah
- Berhikmat & Berpengertian
- Kaya
- Sangat pandai berdagang
Kejahatan Raja Tirus (Yeh 28:15-18)
- Berbuat dosa
- Sombong
- Memusnahkan hikmat dari Tuhan
- Melakukan banyak kesalahan dan kecurangan dalam berdagang.
- Melanggar kekudusan
Hukuman untuk Raja Tirus (Yeh 28:16-19)
- Dibuang
- Dibinasakan
- Dilempar
- Dinyalakan api dari tengahmu yang akan memakan habis
- Dijadikan abu
Apa penyebab utama kejatuhan manusia dalam dosa? Yaitu manusia menolak mengakui Allah, bahkan ingin menjadi Allah. Hal inilah yang membuat Allah geram dan marah sehingga Ia akan mengirim bangsa asing untuk menduduki Tirus. Seluruh kejayaan dan kesombongan Raja Tirus akan dilenyapkan bahkan dipermalukan. Kadang-kadang kita pun berlaku seperti Allah atas hidup kita. Menjadi Allah berarti menentukan sendiri apa yang layak kita lakukan, menentukan sendiri apa yang benar dan salah. Di hadapan Allah yang berdaulat penuh hal ini adalah dosa, dan merupakan pemberontakan terhadap diri-Nya.
Apa yang bisa kita pelajari dari kejatuhan Tirus.
Bangsa Tirus adalah bangsa yang tidak mengenal Tuhan. Tidak mengenal Tuhan mengakibatkan seseorang menganggap bahwa segala sesuatu berpusat pada diri sendiri. Kekayaan yang diperoleh tidak dilihat sebagai anugerah Tuhan, tetapi semata-mata hasil usaha sendiri. Maka lahirlah kesombongan. Itulah yang terjadi pada Tirus. Ia sombong karena merasa kekayaannya adalah miliknya dan segala-galanya. Kekayaan Tirus menjadi berhala baginya.
Tuhan tidak menghalangi orang memiliki banyak harta. Tuhan juga tidak melarang anak-anak-Nya untuk bekerja keras dan kemudian jadi kaya raya. Namun Tuhan tidak ingin bila kekayaan membuat orang lupa akan pemeliharaan-Nya. Saat kekayaan menjadi segala-galanya, ia menjadi berhala. Kehancuran Tirus menjadi pelajaran berarti bagi kita. Mengingatkan dan mengarahkan agar kita tidak menjadi angkuh dan lupa daratan karena segala sesuatu yang kita miliki. Muliakanlah Tuhan dengan apa yang ada pada kita.
Sidon dihukum Allah
Sidon adalah tetangganya Tirus. Sama seperti Tirus, Sidon juga tidak luput dari penghukuman Allah, walau tidak secara eksplisit disebutkan dosa-dosanya. Sidon merupakan musuh Israel yang ikut melecehkan/menghina Israel dalam penderitaannya (ayat 24).
Mengapa Tirus dan Sidon dihukum?
- Yang berdosa harus dihukum
- Melalui hukuman, keadilan dan kedaulatan Tuhan dinyatakan.
- mengetahui bahwa Akulah Tuhan
Apa perbedaan antara hukuman Allah kepada Tirus dan Sidon dengan Israel? Meskipun sama-sama dihukum namun kepada bangsa Israel dijanjikan pemulihan. Kita harus ingat bahwa ketika kita berharap pemulihan dari hukuman Tuhan, maka tidak ada jalan lain yaitu bertobat dan kembali ke jalanNya Tuhan.
Apa yang bisa kita pelajari :
Bangsa Tirus, sombong merasa tidak perlu mengenal Allah karena memiliki banyak harta di dunia, memiliki hikmat/kepintaran.dan memiliki kekuatan.Sementara bangsa Sidon dihukum karena meremehkan/menghina Tuhan, karena umatNya saja dibuang ke Babel.
Tanpa sadar, kitapun bisa jadi seperti itu. tidak berusaha mengenal Tuhan dengan baik karena merasa tanpa Tuhan pun saya bisa hidup dengan baik.
Apa yang menghambat kita untuk mengenal Allah? dan hal-hal apa sajakah yang membuat kita sombong dan angkuh sehingga kita tidak mau merendahkan diri di hadapan Tuhan?
Ps. Anthonius Widjaja