Pendalaman Alkitab Raja Firaun
Yehezkiel 29-32
Mesir cukup terkenal di dalam perjanjian lama.
- Mesir pertama kali muncul di dalam Alkitab pada masa Abraham, ketika terjadi kelaparan di Kanaan dan Abraham pergi ke Mesir (Kej 12:10-20).
- Kemudian, kisah Yusuf yang di jual ke Mesir (Kej 37:36). Ketika terjadi kelaparan semua tempat kecuali Mesir, Yakub dan saudara-saudara Yusuf menetap di Mesir (Kej 48:26).
Mesir yang awalnya seperti teman yang menolong dalam waktu susah, kemudian menjadi musuh karena faktor politik.
- Mesir takut akan populasi bangsa Israel yang terus bertambah, kemudian menyiksa bangsa Israel. Kisah selanjutnya adalah Musa yang diselamatkan oleh putri Firaun (Kel 2:1-9) dan kisah Musa membawa bangsa Israel keluar dari Mesir (Kel 12:31-42).
- Setelah bangsa Israel memiliki kekuasaan politik dan kerajaan yang cukup sukses, bangsa Israel dan Mesir mulai menjalin relasi politik kembali. Firaun menikahkan anaknya kepada raja Salomo (1 Raj 9:16).
- Setelah terpecahnya kerajaan Israel dan Yehuda, raja Mesir menyerang Yehuda dan merampas kekayaan mereka (2 Raj 14:25-26).
Teman atau musuh bukanlah hal yang pasti. Segala sesuatu hanyalah demi keuntungan.
- Raja Hizkia meminta pertolongan Mesir untuk melawan Asyur. Ia meminta perlindungan Mesir dan hal ini sangat membuat TUHAN murka (2 Raj 18:21)
- Bahkan ketika bangsa Yehuda sudah dibuang ke Babel, mereka mengharapkan Mesir untuk menyelamatkan mereka.
Yehezkiel 29-32 adalah 7 nubuat untuk raja Firaun dan Mesir.
Nubuat 1: Firaun akan dibuang, Mesir akan menjadi reruntuhan (Yeh 29:1-16)
Firaun adalah Tannim תַנִּים (Yeh 29:3)
.
Tannim memiliki arti yang cukup luas:
- Buaya
- Monster laut
- Naga laut
- Ular naga
Walaupun berbeda-beda, makhluk-makhluk ini terkenal akan kekuatan dan kuasa yang hebat.
Tannim ini mengaku bahwa, “Sungai Nil aku punya, aku yang membuatnya.” (Ay. 3 dan 9). Sebelumnya kita sudah belajar bahwa Raja Tirus juga menganggap dirinya sebagai dewa/tuhan karena kerajaannya yang hebat. Nah, Raja Firaun lebih berani dengan mengklaim bahwa dia adalah pemilik sungai Nil.
Sungai Nil
Agar lebih jelas, kita harus menelusuri lebih lanjut tentang Sungai Nil.
Sungai ini adalah sumber kebesaran Mesir. Walaupun Mesir berada di bagian utara Afrika, di mana sebagian besar daerahnya adalah padang gurun, sungai Nil menjadi sumber kesuksesan, kekayaan dan kemegahan Mesir selama beribu-ribu tahun. Air dari Sungai Nil menjadi sumber air bagi penduduk Mesir untuk kebutuhan sehari-hari. Tanah di sekitar Sungai Nil juga sangat subur untuk tanaman yang ditanam. Sungai Nil juga menjadi sarana transportasi untuk Mesir membawa hasil panennya yang berlimpah ke pasar.
Para ahli menyimpulkan:
“Tidak ada Mesir tanpa Sungai Nil”
“Mesir adalah sungai Nil, Sungai Nil adalah Mesir”.
Karena itulah, Sungai Nil menjadi kebanggaan bangsa Mesir. Sampai pada titik dimana Firaun mensejajarkan dirinya dengan Tuhan Pencipta langit dan bumi. Firaun berani mengklaim Sungai Nil adalah milik dan ciptaannya. Dan seluruh bangsa Mesir juga memandang Firaun demikian.
Firaun yang lupa diri dan mendewakan diri, kini diperhadapkan dengan murka Tuhan.
Tuhan berfirman, “Aku menjadi lawanmu, hai Firaun, raja Mesir.” (Ay. 3 dan 10)
1. Firaun dan pengikutnya dijauhkan dari Sungai Nil, kebanggaannya.
Sebagai monster laut, mungkin Firaun berkuasa atas laut atau sungai Nil, namun Tuhan berfirman akan membuangnya ke padang gurun, di mana tempat penderitaan bagi monster laut dan pengikut-pengikutnya. Bagaimanakah nasib monster laut tanpa laut/air tempat ia tinggal?
- mengenakan kelikir di rahangmu (ay. 4)
- melemparkanmu ke padang gurun dan tidak akan dipungut atau dikubur, menjadi makanan bagi binatang-binatang liar di udara. (ay. 5)
2. Mesir yang besar dan agung diruntuhkan.
“Tanah mesir menjadi reruntuhan dan sunyi sepi.” (Ay. 9, 10, 12)
3. Mesir akan dipulihkan, namun akan menjadi kerajaan yang paling lemah
.
“Dan Aku akan memulihkan keadaan Mesir dan mengembalikan mereka ke tanah Patros, yaitu tanah asal mereka, dan di sana mereka menjadi kerajaan yang lemah. Di antara kerajaan-kerajaan ia akan yang paling lemah dan tidak akan dapat meninggikan dirinya lagi di atas bangsa-bangsa lain. Aku akan membuat mereka begitu lemah, sehingga mereka tidak akan memerintah bangsa-bangsa lagi.” (Ay. 14-15).
Nubuat 2. Mesir adalah upah Nebukadnezar (Yeh 29:17-21)
Nebukadnezar pada masa tersebut disebut sebagai hamba TUHAN, raja dan bangsa yang TUHAN pakai untuk menjatuhkan hukuman kepada semua bangsa-bangsa. Penyerangan kepada Tirus sebelumnya tidak menghasilkan apa-apa bagi Nebukadnezar. Hal ini seperti perang yang merugikan, karena perang memerlukan biaya yang besar.
Di Yehezkiel 29:17-21 dicatat bahwa Mesir akan menjadi upah Nebukadnezar.
“Oleh sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: Aku memberikan tanah Mesir kepada Nebukadnezar, raja Babel, dan ia akan mengangkut kekayaannya; ia akan melakukan perampasan dan penjarahan dan itulah upah bagi tentaranya. Aku akan memberikan kepadanya tanah Mesir sebagai pahala atas pekerjaan yang dilakukannya, sebab mereka sudah bekerja bagi-Ku, demikianlah firman Tuhan ALLAH.” (Yeh 29:19-20).
Nubuat 3. Penghakiman Mesir pada ‘Hari Tuhan’ (Yeh 30:1-19)
Merataplah! HARI TUHAN sudah DEKAT
“Merataplah: Aduh, hari itu! Hari itu sudah dekat, hari TUHAN sudah dekat, hari dengan awan gelap; itu adalah saat bangsa-bangsa (Yeh 30:3)
Hari penghukuman Mesir; sebab, sungguh, hari itu akan datang! (30:9)
Aku, TUHAN, yang mengatakannya. (30:12)
Hari TUHAN bagi Mesir akan melibatkan penghakiman menyeluruh yang akan mencakup:
- Kekalahan dan penjarahan militer (ay. 3–4)
- Kehancuran semua sekutunya (ay. 6–9)
- Kehancuran pasukan Firaun oleh Nebukadnezar (ay. 10–12)
- Kehancuran semua berhala, benteng, dan kota Mesir (ay. 13-19)
Banyak kata yang diulang-ulang, seperti:
- Pedang datang atas Mesir dan orang-orang terbunuh/mati rebah (30:4, 5, 6, 11, 17)
- Menimbulkan api di Mesir (30:8, 14, 16)
- kekayaannya dilarikan (30:4, 10, 15)
- Memusnahkan tanah itu (30:11, 12, 14)
Hal ini merupakan gambaran peperangan dan kehancuran.
Nubuat 4. Tangan kekuatan Firaun akan dipatahkan (Yeh 30:20-26)
Di dalam seni Mesir kuno, Firaun sering digambarkan memiliki lengan/tangan yang kuat dengan pedang terangkat.
Tuhan berfirman bahwa Dia akan...
- Mematahkan tangan Firaun (30: 20, 22, 24)
- Menjatuhkan pedang dari tangannya (30:22)
Dan Dia akan...
- Menguatkan tangan raja Babel (30:24, 25)
- Memberikan pedang-Ku dalam tangan Babel (30:25)
Firman Tuhan, “Lihat, Aku menjadi lawanmu, Hai Firaun Raja Mesir (Yeh 30:22)
Nubuat 5. Firaun seperti pohon aras di Libanon yang akan ditebang
Firman TUHAN memulai dengan sebuah pertanyaan:
"Di dalam kebesaranmu siapakah yang dapat menyamai engkau?" (Ay. 2)
Pohon aras di Libanon ini adalah:
- Pohon yang elok
- Tiada bandingnya, segala pohon cemburu padanya
- Pohon yang menjadi sarang bagi segala burung di udara dan naungan bagi segala binatang dihutan
Namun, sebesar-besarnya pohon ini, ia bertumbuh di taman milik TUHAN, taman eden (Yeh 31:9). Firaun yang tidak tertandingi ini, kini menjadi pohon ini diperhadapkan dengan TUHAN yang memiliki kekuatan hidup dan mati.
Tuhan berfirman:
Oleh karena ia tumbuh tinggi dan puncaknya menjulang sampai ke langit dan ia menjadi sombong karena ketinggiannya, (Yeh 31:10)
…akan menebang dia dan membiarkannya…
semua bangsa di bumi pergi lari dari naungannya dan membiarkan dia (Yeh 31:12)
Firaun ditebang karena dia lupa diri. Agar pohon ini dapat bertumbuh, ia memerlukan air, bahkan air yang banyak!
Semuanya ini terjadi supaya segala pohon yang di tepi air jangan meninggikan dirinya dan puncaknya jangan dijulurkan sampai ke langit dan supaya pohon-pohon besar, yaitu semua yang menghisap banyak air, jangan tetap berdiri di dalam kecongkakannya
(Yeh 31:14)
Ketika pohon ini ditebang, segala makhluk yang berlindung padanya juga ikut mati bersama pohon ini.
Nubuat 6. Kehancuran Firaun dan Mesir - Ratapan bagi Firaun
Nubuat ini datang kepada Yehezkiel setelah berita tentang kejatuhan Yerusalem ke Babel.
Yehezkiel disuruh untuk mengucapkan ratapan mengenai Firaun akan kehancuran total bagi Mesir. Kehancuran Mesir juga akan mengelisahkan hati bangsa-bangsa yang menjadi pengikutnya (32:9) dan membuat mereka gentar (32:10).
Nubuat 7. Firaun dan pasukannya akan turun ke bumi yang paling bawah - Ratapan bagi Mesir
Yehezkiel dipanggil Tuhan untuk meratap, seperti upacara pemakaman bagi Firaun dan Mesir (Yeh 32:18). Firaun yang akan turun ke bumi yang paling bawah akan bertemu dengan bangsa-bangsa yang sudah ada di sana:
- Asyur (ay. 22-23)
- Elam (ay. 24-25)
- Mesekh dan Tubal (ay. 26-28)
- Edom (ay. 29)
- Sidon (ay. 30)
Firaun akan terhibur karena ia tidak sendiri (Yeh 32:31-32)
.
Firaun akan melihat mereka semuanya dan dengan nasib khalayak ramai yang mengikutinya. Firaun mati terbunuh oleh pedang dengan seluruh tentaranya, demikianlah firman Tuhan ALLAH. Oleh karena ia menimbulkan ketakutan di dunia orang-orang hidup, maka ia dibaringkan di tengah orang-orang yang tidak disunat, dekat orang yang mati terbunuh oleh pedang. Firaun dengan seluruh khalayak ramai yang mengikutinya, demikianlah firman Tuhan ALLAH.
"
Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH: pedang raja Babel akan datang atasmu (32:11)
Sejarah mencatat bahwa Babel menyerang Mesir tahun 568/567 SM, 3 tahun setelah nubuat terakhir yang tercatat di Yehezkiel 29 tentang Mesir adalah Upah Nebukadnezar.
Di antara 7 nubuat ini, ada 1 kalimat yang terus diulang-ulang.
Sebanyak 9x "Dan mereka akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN" (Yeh 29:6, 9, 16, 21; 30:8, 19, 25, 26; 32:15).
Saudara, mari kita tanyakan kepada diri kita sendiri, “Apakah kita sangat ‘Firaun’?”
Mungkin kita akan mulai mengatakan, “Ngak kok, Firaun itu sih sombong banget.”
Coba saya ubah pertanyaan begini: Bagaimana kita memandang ‘apa yang kita miliki saat ini’?
- Materi/uang
- Koneksi dengan orang-orang hebat
- Anak
Apakah kita memandang hal-hal ini sebagai, “milikku, kepunyaanku, akulah yang menciptakannya?”
Mesir/Firaun mengangap diri mereka adalah tuhan Semua milik mereka tanpa ada asal-usul. Kehebatan mereka sehingga merasa mereka bisa menjadi andalan dan sandaran bangsa.
Firaun dengan congkaknya merasa, “Dunia ini tidak bisa hidup tanpanya.” Melalui 7 nubuatan, Tuhan menunjukkan kepada Firaun agar Firaun mengetahui Dialah TUHAN.
Fakta Mesir pada masa kini
1. Memphis
Yeh 30:13 menulis tentang Memfis, "Tuhan berfirman akan membinasakan berhala-berhala dan meniadakan dewa-dewa dari Memfis".
Memphis menjadi Ibu kota di Mesir selama 500 tahun. Orang mesir menyembah lebih dari 2000 berhala. Dan Memphis adalah ibu kota di Mesir, dan pusat penyembahan berhala.
Patung Sphinx kini menjadi sejarah dan beribu-ribu berhala hilang dan sisa beberapa saja yang sudah runtuh.
2. Sungai Nil yang semakin mengering
Sungai Nil yang merupakan kebanggaan Mesir zaman kuno, pada saat ini mengalami krisis. Tidak hanya karena faktor iklim, sungai Nil kini krisis oleh karena faktor politik. Sumber air sungai Nil 85% berasal dari pegunungan di Etiopia (negara tetangga). Etiopia demi meningkatkan ekonomi negara, membangun Bendungan Renaisans Agung Ethiopia di perbatasan etiopia. Etiopia juga berencara membuat Waduk untuk menampung air. Hal ini akan mengurangi pasokan air ke Mesir. Sedang daerah Mesir tidak dapat hidup tanpa aliran sungai Nil.
Sumber kehidupan ini telah menjadi sumber konflik.
Penderitaan Mesir belum berakhir dan masih berlangsung sampai hari ini. Semua kebanggaan Mesir zaman dahulu sudah hilang dari muka bumi dan benar mereka menjadi bangsa yang cukup lemah diantara bangsa-bangsa.
Sejarah menceritakan pada akhirnya semua kebanggaan (yang dapat dibanggakan) manusia seperti itu akan jatuh di hadapan Tuhan atas sejarah. Tuhan mematahkan segala hal yang menjadi kebanggaan dari Firaun. Hidup ini, tidak ada sesuatupun milik kita, bahkan anak kita sendiri. Segala sesuatu milik Tuhan dan diberikan/dipercayakan oleh TUHAN kepada kita untuk kemuliaan-Nya.
Saudara, apakah kita sudah “mengetahui bahwa TUHAN adalah TUHAN?”
Ps. Wennie Dong