Search

Pendalaman Alkitab Perjanjian Baru/New Covenant!

Yeremia 30-31

Firman Tuhan datang pada tahun ke-4 pemerintahan Zedekia (raja Yehuda yang terakhir). Pasal 30 dimulai dengan sebuah perintah Tuhan kepada Yeremia,

Yeremia 30:1-3b
“Tuliskanlah segala perkataan yang telah Kufirmankan kepadamu itu dalam suatu kitab. Sebab sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan memulihkan keadaan umat-Ku Israel dan Yehuda, demikian TUHAN berfirman. (Ay 1-3b).

Ada pesan yang ingin Tuhan sampaikan, tidak hanya kepada Israel dan Yehuda, tetapi kepada seluruh umat manusia dari segala abad, yaitu Janji Pemulihan.

Jika kita mengingat kembali ketika Tuhan memanggil Yeremia. Yeremia 1:10, Tuhan melalui Yeremia akan melakukan beberapa hal berikut:
1.  Mencabut dan merobohkan
2.  Membinasakan dan meruntuhkan
3.  Membangun dan menanam

Kita melihat dalam kitab Yeremia bagaimana Tuhan mendisiplin umat-Nya. Jika kita hidup pada zaman tersebut, kita yang hidup nyaman (seperti saat ini) perlahan-lahan keadaan mulai kacau, mulai dengar deru perang,  ekonomi tidak stabil, kemudian mulai melihat sebagian orang diangkut ke Babel. Saat Yeremia menulis kitab ini, sudah mengalami 2 kali serangan dari Babel. Mungkin beberapa nabi saja yang memahami apa yang terjadi. Ada Yeremia di Yehuda, Yehezkiel dan Daniel di Babel. Tuhan sedang mencabut dan merobohkan, membinasakan dan meruntuhkan. Memang Kerajaan Yehuda masih belum hancur total, namun mereka dalam keadaan yang sangat krisis. Dalam situasi yang gelap dan sesak, Tuhan belum selesai dengan umat-Nya.

Yeremia 31:27-28
Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, Aku akan menaburi kaum Israel dan kaum Yehuda dengan benih manusia dan benih hewan.
Sama seperti Aku berjaga-jaga atas mereka untuk mencabut dan merobohkan, untuk meruntuhkan, membinasakan dan mencelakakan, demikianlah juga Aku akan berjaga-jaga atas mereka untuk membangun dan menanam, demikianlah firman TUHAN.

Seperti Tuhan sendiri memastikan umat-Nya menerima konsekuensi dosa mereka, Tuhan sendiri juga yang akan memastikan pemulihan bagi umat-Nya.
Sepanjang pasal 30-31 kita dapat menemukan kata ”Aku akan” sebanyak 27 kali. Tuhan sendiri yang akan melakukan semua yang dikatakan-Nya dan memastikan semua terjadi.

Perjanjian (Covenant)
Kita tahu bahwa Tuhan dan bangsa Israel memiliki perjanjian (covenant). Tuhan juga mengikat perjanjian bersyarat dengan bangsa Israel setelah Tuhan membebaskan bangsa Israel dari Mesir (Keluaran 24). Setiap perjanjian pasti ada komitmen dari kedua pihak. Tuhan berkomitmen untuk menyertai bangsa Israel. Bangsa Israel berkomitmen untuk taat kepada firman Tuhan (Kel 24:3 & 7). Inti dari perjanjian tersebut adalah seperti yang tertulis dalam Yeremia 30:22 dan 31:1; 33, “Maka kamu akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahmu.”

Perjanjian ini diikat dengan darah lembu sebagai kurban keselamatan.
Keluaran 24:8, “Inilah darah perjanjian yang diikat TUHAN dengan kamu, berdasarkan segala firman tersebut.”

Sepanjang sejarah, pihak yang sering melanggar perjanjian itu adalah manusia. Segala nubuat penghakiman dalam kitab Yeremia merupakan konsekuensi dari pelanggaran janji. Meskipun demikian, Tuhan belum selesai dengan umat-Nya.

Perjanjian Baru (New Covenant)
Yeremia 31 ini memaparkan Tuhan  yang mengikat perjanjian baru dengan Israel dan Yehuda.
Yeremia 31:31 Sesungguhnya akan datang waktunya, demikianlah firman TUHAN, Aku akan mengikat perjanjian barudengan kaum Israel dan kaum Yehuda,…

Perjanjian baru ini berbeda dengan yang lama. Apa perbedaannya? Apakah Tuhan merasa rugi kemudian mengurangi berkat dan komitmen-Nya?
Well, komitment TUHAN sama sekali tidak berubah karena TUHAN seperti orang tua yang menunggu anak-Nya kembali.
Yeremia 31:3-4a
Dari jauh TUHAN menampakkan diri kepadanya: Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu. Aku akan membangun engkau kembali, dan engkau akan dibangun,…

Jadi apakah yang berubah? Tidak, justru dalam perjanjian baru ini ada yang di upgrade.
Yeremia 31:33
Tetapi, beginilah perjanjian yang Kuikat dengan kaum Israel sesudah waktu itu, demikianlah firman TUHAN:
Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya pada hati mereka. Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.

Pada zaman Musa, hukum Taurat terukir pada loh batu, umat Tuhan taat dengan membaca hukum dan mempraktekkannya dalam hidup. Meskipun Tuhan terus mengingatkan bangsa Israel untuk menaruh apa yang diperintahkan Tuhan di dalam hati (Ulangan 6:6), namun entah mengapa manusia selalu melakukannya semata-mata hanya ritual agama. Perjanjian baru ini Tuhan upgrade, Taurat TUHAN di taruh dalam batin dan tertulis dalam hati. Artinya, ketaatan yang terpancar dari dalam hati (from Within).

Apa indikasi seseorang yang hatinya tertulis Taurat TUHAN?
Seseorang yang memiliki kecenderungan dan kebiasaan untuk melakukan firman Tuhan, yang terdorong dari hatinya. Yaitu, orang yang hidupnya dipimpin oleh Roh Kudus.

Yang menarik adalah ketika Taurat Tuhan ada dalam batin dan hati kita,
Yeremia 31:34
Tidak perlu lagi orang mengajar sesamanya atau saudaranya dengan mengatakan: Kenallah TUHAN! Sebab, mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku, demikianlah firman TUHAN;

Ini bukan berarti kita stop belajar tetapi justru kita belajar langsung dari Roh Kudus.  Tidak perlu lagi orang mengajar saudara untuk ‘kenallah TUHAN!’, karena saudara memiliki relasi dengan Tuhan. Roh Kudus sendiri yang akan mengajar saudara mengenal Tuhan.

Inilah proyek Tuhan untuk memulihkan keadaan bangsa Israel, memulihkan keadaan umat manusia dari segala abad. Proyek membangun dan menanam ini dimulai dengan pengampunan TUHAN.
Yeremia 31:34b
karena Aku akan mengampuni kesalahan mereka dan tidak mengingat lagi dosa-dosa mereka.”

Kita sering membahas bahwa pengampunan TUHAN berikan hanya kepada setiap kita yang berbalik kepada-Nya. Karena yang di upgrade dalam perjanjian ini tidak hanya Taurat yang tertulis dalam batin, tetapi bayarannya juga upgrade, yaitu darah Yesus Kristus.
Matius 26:27-28
Kemudian Ia mengambil cawan, mengucap syukur, lalu memberikannya kepada mereka dan berkata, “Minumlah, kamu semua, dari cawan ini.
Sebab, inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa-dosa.

Hal ini menjawab pertanyaan mengapa kita tidak dapat masuk Kerajaan Allah hanya dengan melakukan ritual agama?
Karena tidak ada satu hal pun yang dapat kita raih atau usahakan untuk mendapatkannya.
Semua ini adalah Anugerah TUHAN:
1. Komitmen Tuhan dalam Perjanjian
2. Setelah pelanggaran manusia, Tuhan anugerahkan pemulihan
- Melalui darah Yesus Kristus - darah perjanjian yang mahal
- Pengampunan TUHAN
- Menaruh Taurat-Nya dan menuliskan-Nya pada hati manusia

Ini semua merupakan inisiatif TUHAN, tidak ada suatu halpun yang dapat kita peroleh dengan usaha kita. Perjanjian baru ini merupakan sebuah anugerah bagi kita semua.  Kita tidak dapat mengusahakannya, kita hanya dapat menerimanya

Contoh sederhana kita ambil dari kisah anak yang hilang. Bapanya sangat mengasihinya, tetapi anak ini memilih lari dari rumah Bapa dan menolak kasih setia Bapanya. Maka tidak mungkin bagi anak ini untuk menikmati kasih dan janji Bapanya. Kapan anak ini dapat menikmati kasih tersebut? Hanya ketika anak tersebut kembali dan berbalik kepada pelukan Bapanya.

Saudara, Tuhan mengasihi kita. Namun kasih tersebut menjadi sia-sia bagi hidup kita jika kita ENGGAN menerimanya. Kita kehilangan semua yang Tuhan janjikan dari kasih setia-Nya, anugerah-Nya, pengampunan-Nya dan keselamatan kita, semuanya lenyap. Yang menjadi masalah selama ini bukan Tuhan tidak mau memberi, namun justru kita yang tidak mau menerima karena memilih lari dari rumah Bapa seperti anak bungsu ini.

Satu-satunya hal yang harus kita usahakan adalah datang  kepada-Nya dan mengakui dosa. Tuhan akan memberikan pengampunan.
Tuhan akan menaruh firman-Nya dalam hati לֵבָב Levav kita.
Kata לֵבָב Levav dalam bahasa ibrani memiliki arti: Batin manusia, pikiran, kehendak, hati.
Ketika keseluruhan hidup kita (לֵבָב Levav) dipimpin oleh Roh Kudus, seperti firman Tuhan, Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.”

Perjanjian baru ini adalah anugerah yang sudah ada bagi kita semua.
Maukah saudara berbalik kepada pelukan Bapa dan menerima anugerah-Nya?
Maukah saudara menerima status menjadi Umat Allah?


Ps Wennie Dong