Pendalaman Alkitab Pemimpin yang Menghasilkan Buah yang Sangat Baik & Pemimpin yang Menghasilkan Buah yang Sangat Buruk
Yeremia 24-25
Apabila kita memperhatikan kitab Yehezkiel dan Yeremia, kita menemukan Tuhan memang menghakimi pemimpin dengan keras karena merekalah yang menyebabkan umat tidak berbalik kepada Tuhan. Kita melukai hati Tuhan dengan tidak berbalik kepada-Nya. Kita lebih melukai hati Tuhan dengan menyebabkan orang tidak berbalik kepada Tuhan (Yer. 23:22).
Tuhan memperlihatkan Yeremia dua keranjang buah ara di depan Bait-Nya (Yer. 24:1). Hal ini berarti ada dua jenis orang di dalam gereja-Nya (isitlah sekarang untuk Bait-Nya. Hal tersebut juga mengingatkan kita akan Mazmur 92 tentang dua jenis orang di Bait-Nya, yakni orang fasik dan orang benar. Tuhan menggunakan buah ara yang sangat jelek hingga tidak dapat dimakan untuk menggambarkan pemimpin yang membuat umat-Nya tidak berbalik kepada Dia.
Apakah Anda memperhatikan bahwa Tuhan sering bertanya kepada Yeremia, "Apa yang kaulihat?" (Yer. 1:11, 13 ). Apakah Anda memperhatikan kitab Yeremia diakhiri dengan mata Zedekia yang dibutakan? Ternyata, melihat dengan benar itu penting. Hal ini juga sejalan dengan firman Tuhan di kitab Zakharia yang berbunyi, "LIHATLAH permata yang telah Kuserahkan kepada Yosua, satu permata bersegi tujuh " (Zak. 3:9). Apa arti dari batu permata bersegi tujuh tersebut? Dalam bahasa aslinya "bermata tujuh" atau עַיִן ayin. Firman Tuhan menjelaskan, "Adapun ketujuh pelita itu ialah mata TUHAN, yang menjelajah seluruh bumi" (Zak. 3:10).
Mata Tuhan melihat dan Dia juga memperlihatkan. Tuhan mengajar kita untuk melihat. Kehancuran Yerusalem terjadi karena bangsa Yehuda tidak dapat melihat. Yeremia dapat melihat dengan jelas. Yeremia menyampaikan apa yang dia lihat, yaitu kejahatan, dusta, kepalsuan dan murka Tuhan. Namun orang-orang tidak dapat melihat apa yang Yeremia lihat karena hati mereka sudah dibutakan oleh banyaknya keinginan yang sangat melekat (Ibr. 12:1).
Apa karakteristik orang-orang yang dilukiskan sebagai "buah ara yang sangat baik"? Tuhan berkata, "Aku akan mengarahkan mata-Ku kepada mereka demi kebaikan mereka, dan Aku akan membawa mereka kembali ke negeri ini. Aku akan membangun mereka, bukan meruntuhkan mereka. Aku akan menanam mereka, bukan mencabut. Aku akan memberi mereka HATI untuk MENGENAL Aku bahwa Akulah TUHAN. Mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allah mereka, sebab mereka akan KEMBALI kepada-Ku dengan SEGENAP HATINYA." (Yer. 24:6-7).
Pertama, TUHAN menyampaikan bahwa Dia MELIHAT (mengarahkan hati) kepada orang-orang yang menghasilkan buah yang sangat baik. Kata kuncinya adalah "MENGENAL TUHAN dan KEMBALI kepada-Nya." Daniel, Yehezkiel, Zerubabel, Ezra, Nehemia, Zakharia, Hagai, Maleakhi, Mordekai, Ester merupakan contoh "buah ara yang sangat baik." Sebab, mereka mengenal TUHAN dan kembali kepada-Nya. Yang harus direnungkan adalah apakah setiap orang percaya benar-benar mengenal Tuhan dan kembali kepada-Nya.
Bagaimana dengan buah ara yang sangat buruk hingga tidak dapat dimakan? Kita dapat melihatnya dari pelayanan para pemimpin yang buta tersebut. Mereka tidak percaya Tuhan berkehendak menghancurkan Bait-Nya sendiri. Mereka tidak percaya Tuhan akan menghukum mereka menggunakan tangan orang-orang Babel. Sehingga mereka memilih jalur pelayanan mereka sendiri.
Sebagian jemaat sangat ketakutan setelah mendengarkan khotbah-khotbah Yeremia yang sangat keras. Para pemimpin percaya bahwa Tuhan tidak mungkin menghancurkan Yerusalem seperti yang dikatakan Yeremia. Buktinya Tuhan menyelamatkan mereka melalui Mesir (menurut keyakinan mereka). Mereka meneguhan hati jemaat dengan damai sejahtera. Pengajaran yang Yeremia sampaikan terlalu keras, membuat hati jemaat susah dan gelisah. Mereka berhasil menenangkan hati jemaat. Business as usual. Program-program gereja dijalanankan, hati jemaat bersukacita, persembahan perpuluhan juga meningkat drastis.
Mereka mengatakan bahwa Babel pasti akan mundur dan memang benar, setelah serangan pertama pada tahun 605 SM dan serangan kedua pada tahun 597 SM, Babel memang mundur karena Babel juga mengalami banyak kesulitan. Pemberontakan melawan Babel muncul di mana-mana, termasuk dari internal mereka.
Para pemimpin meyakinkan bahwa setelah serangan tentara Babel pada tahun 605 SM dan 597 SM, murka Tuhan telah surut. Jemaat sudah tidak takut. Raja Zedekia tidak berani menyingkirkan berhala karena tekanan rakyat pada masa itu. Raja Zedekia merasa yang penting jemaat tetap tekun beribadah dan memberikan persembahan, perbaikan hati sungguh tidak diperlukan. Dengan kata lain, yang penting jemaat aktif melayani dan rajin memberikan persembahan, perbaikan hati tidaklah diperlukan, toh hati jemaat baik-baik saja.
Mengapa hal ini malah membuat Tuhan sakit hati dan marah? Karena akibat pelayanan mereka, jemaat tidak mengenal Tuhan dan tidak berbalik kepada-Nya. Tidak mengherankan jika Tuhan mengatakan bahwa pelayanan mereka telah membebani Dia (Yer. 23:33). Mengapa kita tidak bisa melayani berdasarkan keinginan kita? Firman Tuhan di Ibrani 4:13 mengatakan, "Tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungjawaban."
Ps. Lan Yong Xing