Search

Pendalaman Alkitab Nehemia 13 - A FOCUSED LEADER

Nehemia 13

Nehemia adalah “a man of focus.” Dia menggumuli apa yang TUHAN tempatkan di dalam hatinya, mendoakannya, dan mengerjakannya penuh fokus. Dia tidak menyimpang ke kanan maupun ke kiri. Kehidupan Nehemia mengingatkan kita dengan firman TUHAN di Ulangan 28:13-14 yang berbunyi,

TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia, dan apabila engkau tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri dari segala perintah yang kuberikan kepadamu pada hari ini, dengan mengikuti allah lain dan beribadah kepadanya."

Pernahkah Anda berpikir mengapa kita dipanggil untuk “mengikuti” TUHAN? Mengikut berarti we are on the move. Mengikuti menuntut kita memperhatikan, jika tidak kita akan ketinggalan. Mengikuti menuntut kita untuk berfokus, tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri.

Yeremia 6:16 mengatakan, "Beginilah firman TUHAN: "Ambillah tempatmu di jalan-jalan dan lihatlah, tanyakanlah jalan-jalan yang dahulu kala, di manakah jalan yang baik, tempuhlah itu, dengan demikian jiwamu mendapat ketenangan. Tetapi mereka berkata: Kami tidak mau menempuhnya "

Mari kita perhatikan bersama apa yang Nehemia kerjakan di pasal 13 ini dalam berfokus kepada TUHAN dan tugas yang dipercayakan-Nya.

1. Melaksanakan Tugas Kita

Neh. 13:4-5 - “Tetapi sebelum masa itu imam Elyasib yang diangkat untuk mengawasi bilik-bilik rumah Allah kami, dan yang mempunyai hubungan erat dengan Tobia, menyediakan sebuah bilik besar bagi Tobia itu. Sebelumnya orang membawa ke bilik itu korban sajian, kemenyan, perkakas-perkakas dan persembahan persepuluhan dari pada gandum, anggur dan minyak yang menjadi hak orang-orang Lewi, para penyanyi dan para penunggu pintu gerbang, dan persembahan khusus bagi para imam”

Imam Elyasib telah dipercayakan dengan tugas yang sangat penting, yakni mengawasi ruangan-ruangan bait Allah. Kita dapat mengatakan bahwa imam Elyasib tidak profesional dalam melaksanakan tugasnya, dia telah mengizinkan perasaannya kepada manusia memengaruhi tugasnya. Dia telah mengalihkan fungsi ruangan yang diperuntukkan penyimpanan barang-barang persembahan menjadi ruangan untuk keuntungan Tobia. Hal tersebut, dia lakukan karena kedekatannya dengan Tobia. Kedekatannya dengan manusia telah mendorong dia untuk melakukan hal yang tidak berkenan bagi TUHAN. Dalam pelayanan hal serupa sangat mudah terjadi, yakni karena perasaan sungkan atau karena kedekatan kita dengan seseorang, kita melanggar prinsip pelayanan kepada TUHAN. Sebagai contoh, kita tidak berani menegur anggota jemaat yang demi berjualan maupun berbelanja, tidak beribadah kepada TUHAN karena kedekatan kita kepadanya.

2. Membuang yang Najis, Mengisi dengan yang Kudus

Neh 13:6-8 - “Ketika peristiwa itu terjadi aku tidak ada di Yerusalem, karena pada tahun ketiga puluh dua pemerintahan Artahsasta, raja Babel, aku pergi menghadap raja. Tetapi sesudah beberapa waktu aku minta izin dari raja untuk pergi. Lalu aku tiba di Yerusalem dan melihat kejahatan yang dibuat Elyasib untuk keuntungan Tobia, sebab bagi Tobia ini telah disediakannya sebuah bilik di pelataran rumah Allah. Aku menjadi sangat kesal, lalu kulempar semua perabot rumah Tobia ke luar bilik itu.”

Seandainya, Saudara berada di posisi Nehemia, beranikah Saudara melakukan hal yang benar? Tindakanmu berpotensi membuat Anda dibenci banyak orang. Perbuatan Nehemia berpotensi membuat imam Elyasib, Tobia dan parah pendukung mereka marah. Sebab imam Elyasib melayani “keuntungan” Tobia. Nehemia sangat kesal karena dia tahu bahwa TUHAN tidak berkenan terhadap Elyasib dan Tobia. Apa yang dilakukan Nehemia sangatlah ekstrim, yakni melempar keluar perabot rumah Tobia. Bagaimana jika ketika dilemparkan keluar, perabot rumah Tobia menjadi patah, hancur dan rusak? Bagaimana jika Nehemia dituntut untuk menganti kerugiannya? Bukankah cukup dipindahkan keluar, tanpa harus dilempar?

Tindakan Nehemia mengingatkan kita tentang tindakan Yesus ketika Dia mengusir para pedagang yang berjualan di pelataran Bait Allah (Yoh. 2:14-16).

Nah, tubuh kita adalah Bait Allah (1 Kor. 3:16). Kira-kira, apa yang harus kita buang dari diri kita? Setelah membuang kebiasaan buruk, pemikiran yang tidak benar dan lain sebagainya, maka kita harus menggantikannya dengan kebiasaan baik dan pemikiran yang benar. Sebab, jika kita mengosongkan diri kita, dan tidak mengisi dengan yang benar, maka yang kosong akan kembali terisi dengan hal-hal yang salah. Nehemia berkata, “Kemudian kusuruh tahirkan bilik itu, sesudah itu kubawa kembali ke sana perkakas-perkakas rumah Allah, korban sajian dan kemenyan.” (13:9). Apa yang harus kita bawa masuk ke dalam diri kita?

3. Memperhatikan kebutuhan para hamba Tuhan

Neh 13:10-12 - “Juga kudapati bahwa sumbangan-sumbangan bagi orang-orang Lewi tidak pernah diberikan, sehingga orang-orang Lewi dan para penyanyi yang bertugas masing-masing lari ke ladangnya. Aku menyesali para penguasa, kataku: "Mengapa rumah Allah dibiarkan begitu saja?" Lalu kukumpulkan orang-orang Lewi itu dan kukembalikan pada tempatnya. Maka seluruh orang Yehuda membawa lagi persembahan persepuluhan dari pada gandum, anggur dan minyak ke perbendaharaan.”

Nehemia menemukan orang-orang Lewi telah meninggalkan pos pelayanan mereka untuk kembali bekerja di ladang karena jaminan kebutuhan mereka tidak pernah diperhatikan. Nehemia memanggil mereka kembali ke pos pelayanan mereka masing-masing dan menyuruh orang-orang Yehuda untuk kembali memberikan persembahan persepuluhan agar mereka mendapatkan makanan. Singkat kata, Nehemia memperhatikan kebutuhan para hamba TUHAN.

Nehemia tidak hanya memperhatkan solusi jangka pendek, tetapi dia menerapkan solusi jangka panjang.

Neh 13:13 - “Sebagai pengawas-pengawas perbendaharaan kuangkat imam Selemya dan Zadok, seorang ahli kitab, dan Pedaya, seorang Lewi, sedang Hanan bin Zakur bin Matanya diperbantukan kepada mereka, karena orang-orang itu dianggap setia. Mereka diserahi tugas untuk mengurus pembagian kepada saudara-saudara mereka.”

Supaya masalah ini tidak terulang, Nehemia mengangkat beberapa orang yang dapat dipercaya dan setia untuk memperhatikan kesejahteraan para hamba TUHAN. Nehemia adalah seorang yang visioner, dia berpikir panjang. Dia selalu menawarkan solusi jangka panjang untuk sebuah masalah.

Ketika saya studi di Singapura, ketika memasuki semester ketiga, saya ingin mengundurkan diri karena pihak sekolah terus menangih biaya studi yang sudah kian membengkak sedangkan saya tidak sanggup membayarnya. Saya berdoa kepada TUHAN menyampaikan bahwa seandainya Dia tidak memanggil saya untuk menjadi hamba-Nya, sebaiknya saya mengundurkan diri dari studi teologia. Sayapun menemui pihak sekolah untuk menyampaikan niat saya untuk mengundurkan diri. Namun pihak sekolah menyarankan saya untuk mencoba mengajukan beasiswa yang disediakan seorang pengacara Inggris. Dia luar duga saya, dia menanggung penuh biaya studi dan akomodasi saya di Singapura dengan satu syarat, yakni setelah menyelesaikan studi, saya harus melayani di Indonesia selama 10 tahun. Puji syukur kepada TUHAN, saya sudah menepati janji saya sebab hingga saat ini saya sudah melayani di Indonesia selama 17 tahun.  Atas anugerah TUHAN, kita juga bisa mengirim tiga orang untuk studi teologia. Dengan kata lain, berkat yang kita terima dari TUHAN terus bergulir.

4. Mengembalikan Fokus

Neh 13:15  - “Pada masa itu kulihat di Yehuda orang-orang mengirik memeras anggur pada hari Sabat, pula orang-orang yang membawa berkas-berkas gandum dan memuatnya di atas keledai, juga anggur, buah anggur dan buah ara dan pelbagai muatan yang mereka bawa ke Yerusalem pada hari Sabat. Aku memperingatkan mereka ketika mereka menjual bahan-bahan makanan. Juga orang Tirus yang tinggal di situ membawa ikan dan pelbagai barang dagangan dan menjual itu kepada orang-orang Yehuda pada hari Sabat, bahkan di Yerusalem.”

Neh 13:17-18 -  Lalu aku menyesali pemuka-pemuka orang Yehuda, kataku kepada mereka: "Kejahatan apa yang kamu lakukan ini dengan melanggar kekudusan hari Sabat? Bukankah nenek moyangmu telah berbuat demikian, sehingga Allah kita mendatangkan seluruh malapetaka ini atas kita dan atas kota ini? Apakah kamu bermaksud memperbesar murka yang menimpa Israel dengan melanggar kekudusan hari Sabat?”

Neh 13:19-21  Kalau sudah remang-remang di pintu-pintu gerbang Yerusalem menjelang hari Sabat, kusuruh tutup pintu-pintu dan kuperintahkan supaya jangan dibuka sampai lewat hari Sabat. Dan aku tempatkan beberapa orang dari anak buahku di pintu-pintu gerbang, supaya tidak ada muatan yang masuk pada hari Sabat. Tetapi orang-orang yang berdagang dan berjualan rupa-rupa barang itu kemudian bermalam juga di luar tembok Yerusalem satu dua kali. Lalu aku memperingatkan mereka, kataku: "Mengapa kamu bermalam di depan tembok? Kalau kamu berbuat itu sekali lagi akan kukenakan tanganku kepadamu." Sejak waktu itu mereka tidak datang lagi pada hari Sabat.

Seringkali ada banyak godaan di sekitar Rumah TUHAN. Orang-orang asyik makan-minum hingga terlambat beribadah kepada-Nya. Ibadah dimulai pada jam 9.30 pagi, ketika waktu menunjukkan 9.20, orang-orang masih sibuk makan-minum dan ngobrol di kantin. Kemudian memasuki ruang ibadah dengan terburu-buru ketika ibadah sudah dimulai. Orang-orang tidak mempersiapkan hati untuk beribadah kepada TUHAN. Semua dilakukan dengan terburu-buru.

Terkadang di lobi atau di sekitar gereja diadakan jual-beli berbagai barang. Orang-orang sangat bersukacita ketika melihat banyaknya barang-barang yang mereka sukai. Setiap orang berbelanja dengan penuh sukacita. Ada banyak barang-barang bagus yang harus dibeli dengan alasan untuk mendukung pembangunan maupun kegiatan natal gereja. Setiap orang menggunakan alasan, “Saya berbelanja untuk mendukung pelyanan.” Oleh karena alasan yang mulia ini maka persiapan hati untuk menyembah TUHAN kehilangan kemuliaannya. Pembangunan dan kegiatan menjadi lebih penting daripada TUHAN.

5. Memurnikan Kesetiaan

Neh 13:23-24 - Pada masa itu juga kulihat bahwa beberapa orang Yahudi memperisteri perempuan-perempuan Asdod, perempuan-perempuan Amon atau perempuan-perempuan Moab. Sebagian dari anak-anak mereka berbicara bahasa Asdod atau bahasa bangsa lain itu dan tidak tahu berbicara bahasa Yahudi.

Nehemia menemukan bahwa anak-anak orang-orang ini sudah tidak bisa berbahasa Yahudi. Dengan kata lain, mereka telah mendidik anak-anak mereka dengan iman yang berbeda. Nehemia mengatakan,

“Aku menyesali mereka, kukutuki mereka dan beberapa orang di antara mereka kupukuli dan kucabut rambutnya” (Neh. 13:25).

“Oleh sebab itu kuusir dia (anak imam) dari padaku.” (13:28).

Jika Anda bertindak seperti Nehemia, saya percaya Anda akan sangat dibenci banyak orang dan dikutuki oleh banyak orang.

Mengapa Nehemia bersikap sedemikian keras?

Seorang Amon atau seorang Moab janganlah masuk jemaah TUHAN, bahkan keturunannya yang kesepuluhpun tidak boleh masuk jemaah TUHAN sampai selama-lamanya, karena mereka tidak menyongsong kamu dengan roti dan air pada waktu perjalananmu keluar dari Mesir, dan karena mereka mengupah Bileam bin Beor dari Petor di Aram-Mesopotamia melawan engkau, supaya dikutukinya engkau. - Ulangan 23:3-4

Adapun raja Salomo mencintai banyak perempuan asing. Di samping anak Firaun ia mencintai perempuan-perempuan Moab, Amon, Edom, Sidon dan Het padahal tentang bangsa-bangsa itu TUHAN telah berfirman kepada orang Israel: "Janganlah kamu bergaul dengan mereka dan merekapun janganlah bergaul dengan kamu, sebab sesungguhnya mereka akan mencondongkan hatimu kepada allah-allah mereka." Hati Salomo telah terpaut kepada mereka dengan cinta - 1 Raja-raja 11:1-2

Nehemia mengingatkan mereka tentang raja Salomo yang dikarunia TUHAN hikmat di atas semua orang. Meskipun sangat berhikmat, tetapi Salomo dijerat oleh kebodohannya dalam hal memperistri perempuan-perempuan asing yang kemudian menyesatkan dirinya serta menyesatkan bangsanya.

Nehemia sedemikian menentang pernikahan dengan orang asing karena itulah yang menyebabkan hati bangsa Yehuda berpaut pada allah-allah asing sehingga mereka dibuang ke Babel. Itulah sebabnya Nehemia sangat marah karena para pemimpin justru kembali menyakiti hati TUHAN

Nehemia sangat membenci kejahatan. Amsal 8:13a menegaskan, “Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan.” Dia berfokus menyingkirkan segala kejahatan.

  • Lalu aku tiba di Yerusalem dan melihat KEJAHATAN yang dibuat Elyasib untuk keuntungan Tobia, sebab bagi Tobia ini telah disediakannya sebuah bilik di pelataran rumah Allah (ayat 7)
  • Lalu aku menyesali pemuka-pemuka orang Yehuda, kataku kepada mereka: "KEJAHATAN apa yang kamu lakukan ini dengan melanggar kekudusan hari Sabat? (ayat 17)
  • Apakah orang harus mendengar bahwa juga kamu berbuat segala KEJAHATAN yang besar itu, yakni berubah setia terhadap Allah kita karena memperisteri perempuan-perempuan asing?” (ayat 27)

Kehidupan dan pelayanan Nehemia mengingatkan kita akan pentingnya memiliki fokus. “Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya” (Yak. 1:8).

6. Remember Me!

Nehemia tidak melakukan pelayanan dengan kemampuannya sendiri. Dia juga tidak melayani berdasarkan pemikiran pribadinya. Bahkan sejak sebelum memulai pelayanannya, Nehemia hanya berfokus pada apa yang TUHAN taruh di dalam hatinya. Dalam setiap tindakan pelayanannya, Nehemia berdoa memohon TUHAN mengingat dirinya dan mengingat orang lain.

  • Ya Allahku, ingatlah kepadaku karena hal itu dan janganlah hapuskan segala perbuatan bakti yang telah kulakukan terhadap rumah Allahku dan segala pelayanan di dalamnya! (13:14)
  • Ya Allahku, ingatlah kepadaku juga karena hal itu dan sayangilah aku menurut kasih setia-Mu yang besar! (13:22)
  • Ya Allahku, ingatlah kepadaku, demi kesejahteraanku! (13:31)  
  • Ya Allahku, ingatlah bagaimana mereka mencemarkan jabatan imam serta perjanjian mengenai para imam dan orang-orang Lewi (13:29)

Kapan terakhir kali Anda memohon TUHAN untuk mengingatmu? Mengingat keluargamu, pekerjaanmu, pelayananmu?

Nehemia sungguh seorang hamba TUHAN. Dia tidak berusaha menyenangkan imam Elyasib maupun Tobia. Dia kita berusaha untuk menyenangkan hati para pemimpin Yehuda. Nehemia hanya memiliki satu fokus, yakni TUHAN. Dia selalu berdoa di hadapan TUHAN memohon pimpinan-Nya, penyertaan dan pertolongan-Nya.

Pertanyaan Diskusi!

  1. Apa yang harus kita buang dari kehidupan kita?
  2. Apa yang harus kita masukkan ke dalam kehidupan kita?
  3. Mengapa memberikan perhatian pada kebutuhan hamba TUHAN juga bagian dari pelayanan kita? Apakah ada bagian firman TUHAN yang menegaskan tentang pentingnya memberikan perhatian kepada kebutuhan hamba TUHAN?
  4. Apa saja hal-hal yang membuat seseorang tidak berfokus dalam beribadah kepada TUHAN?
  5. Bagaimana kita bermitra dengan TUHAN dalam pelayanan?

Ps. Lan Yong Xing