Search

Pendalaman Alkitab Membaca Alkitab Tanpa Tuhan! Seriously???

Banyak yang membaca Alkitab karena ingin mendapatkan kata-kata bijak, kalimat motivasi, inspirasi atau penyemangat diri. Atau mungkin kita membaca Alkitab sebagai bentuk terapi spiritual. No, no, no, no, no. Membaca Alkitab seperti demikian sangat ego-sentris. Tidak dipungkiri bahwa Tuhan mengasihi kita, Dia juga menguatkan kita dan menghibur kita di kala kita sedih. “Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya”(Yes. 42:3). Namun TUHAN ingin kita mengenal Dia dengan benar. Kita tidak dapat membaca Alkitab seolah-olah kita membaca buku motivasional atau buku pengembangan diri. Kita harus membaca Alkitab dalam relasi kita dengan Allah. Kita harus membaca Alkitab sebagai suara pengajaran Allah untuk kita. Kita tidak boleh membaca Alkitab tanpa berjalan bersama Tuhan.

Membaca Alkitab tanpa Tuhan sama dengan mengingini berkat Tuhan tetapi menolak Dia. Kita tidak boleh membaca Alkitab tanpa mendekatkan diri kepada Tuhan. Musa menyadari hal tersebut, oleh sebab itu ketika Tuhan menawarkan kepada Musa bahwa Dia akan mengutus malaikat-Nya untuk memimpin di depan, tetapi Dia sendiri tidak akan menyertai mereka. Musa menolak penawaran tersebut. Bagi Musa, firman Tuhan tanpa Tuhan, dan berkat Tuhan tanpa Tuhan adalah kekosongan. Untuk siapa kita membaca Alkitab? Untuk diri sendiri atau untuk Tuhan?

Ps. Lan Yong Xing