Pendalaman Alkitab KITAB RATAPAN
Pernahkah Saudara memberikan peringatan kepada seseorang, tetapi yang bersangkutan menghiraukannya sehingga kemudian dia harus menderita konsekuensinya?
Yeremia sudah mengkhotbahkan apa yang akan terjadi selama kurang lebih 40 tahun (645-605 SM), tetapi orang-orang menertawakan dia dan mengatakan bahwa dia adalah nabi palsu (Yeremia 26). Namun apa yang Yeremia khotbahkan menjadi nyata ketika Yerusalem dihancurkan Babel pada tahun 586 SM. Kitab Ratapan berisikan ratapan atas penderitaan yang mereka alami dan mereka berseru dan berharap kepada TUHAN.
Kata “ratapan” berarti menangis dengan suara nyaring. Sebuah ekspresi kesedihan yang sangat mendalam. Pernahkah Saudara menulis sepucuk surat sambil bercucuran air mata? Inilah Kitab Ratapan. Sekitar 40 tahun sebelum pembuangan, Yeremia mengatakan, “Mereka mengeraskan kepalanya lebih daripada batu, dan mereka tidak mau bertobat” (Yer. 5:3-4). “Dosamu menghambat yang baik dari padamu” (Yer. 5:25). Kita mestinya meratapi dosa kita.
Yang menjadi inti dari Kitab Ratapan adalah di tengah penderitaan, umat mengaku dosa, “Biarlah setiap orang mengeluh tentang dosanya! Marilah kita menyelidiki dan memeriksa hidup kita, dan berpaling kepada TUHAN” (3:39-40), dan tetap berharap kepada-Nya, “TUHAN adalah bagianku, TUHAN adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya, bagi jiwa yang mencari Dia” (3:24-25). Ingatlah bahwa TUHAN adalah Gembala kita yang menyertai kita di tengah situasi sulit (Mazmur 23:4).
Pastor Lan Yong Xing