Search

Pendalaman Alkitab KITAB RAJA-RAJA

Kitab Raja-raja dimulai dengan estafet kepemimpinan dari raja Daud (1003-971 SM) kepada raja Salomo. Raja Salomo (971-931 SM) dikaruniai kesuksesan yang luar biasa dari TUHAN. Yang menyedihkan adalah raja Salomo menjadi terobsesi dengan kekayaan dan kesuksesannya sehingga dia melakukan banyak hal yang dilarang TUHAN. Salomo malah menerapkan perbudakan dalam pemerintahannya.

Sebelum kematiannya, Salomo menyerahkan posisi kerajaan kepada Rehabeam (931-913 SM). Namun setelah kematiannya, Yerobeam (931-910 SM) memimpin 10 suku dan memberontak dan dia naik takhta menjadi raja Israel yang memerintah dari Samaria. Agar rakyatnya tidak beribadah di Yerusalem, maka Yerobeam menciptakan sebuah agama, yakni membuat 2 buah anak lembu emas (1 Raj. 12:28). Kepada Yerobeam, TUHAN berkata,  “Engkau tidak seperti hamba-Ku, Daud yang tetap menaati segala perintah-Ku dan mengikuti Aku dengan segenap hatinya…engkau menimbulkan sakit hati-Ku” (1 Raj. 14:8-9). Rehabeam memimpin Yehuda dari Yerusalem dan dia juga melakukan apa yang jahat di mata TUHAN. Dilihat dari kisah raja-raja, tidak ada satupun raja yang baik dari kerajaan Israel (kerajaan utara), sedangkan dalam kerajaan Yehuda masih terdapat raja-raja yang takut akan TUHAN.

Kerajaan Israel ditaklukkan Asyur pada tahun 722 SM meskipun sudah diperingatkan oleh para nabi seperti Amos, Hosea, Mikha, tetapi orang Israel mengeraskan hati dan menolak mendengarkan. Kerajaan Yehuda ditaklukkan Babel pada tahun 587 SM meskipun sebelumnya para nabi seperti Yesaya, Yeremia memanggil mereka untuk bertobat, tetapi orang-mereka memilih mendegilkan hati.

Kitab Raja-raja diawali dengan persiapan dan pembangunan Rumah TUHAN yang megah (1 Raj. 6). Hal tersebut justru ingin mengingatkan bahwa spiritualitas seharusnya menjadi prioritas kehidupan umat TUHAN. Dalam doa Salomo di waktu kebaktian penahbisan Rumah TUHAN justru mengingatkan bahwa apabila mereka tidak taat kepada TUHAN, kelak mereka akan diitawan oleh bangsa asing (1 Raj. 8:46). Namun ketika di kemudian hari, Yeremia mengajarkan agar mereka jangan percaya pada Injil kemakmuran yang memercayai bahwa Rumah TUHAN tidak akan jatuh ke tangan musuh, Yeremia malah disebut sebagai nabi palsu.

Kitab raja-raja menegaskan akan bahaya mendua-hati - berbakti kepada TUHAN dan kepada allah lain (2 Raj. 17:33). Sehingga TUHAN terpaksa memusnahkan Rumah-Nya sendiri demi mendidik mereka akan ibadah yang benar. Yakni hati yang berpaut kepada TUHAN dan tidak menyimpang dari mengikuti Dia (2 Raj. 18:6). Sudahkah hati kita berpaut kepada TUHAN dan mengikuti Dia setiap hari?

 

Pastor Lan Yong Xing