Pendalaman Alkitab Kamu Jangan Menikah
Yeremia 16
- Apa tiga peristiwa penting dalam kehidupan manusia yang disebutkan dalam Yeremia 16:2-9?
Ay. 3 Kelahiran
Ay. 8-9 Pernikahan
Ay. 5 Kematian
- Apa perintah TUHAN kepada Yeremia? (Yer 16:2-5)
Janganlah mengambil Istri dan
Janganlah melahirkan Anak.
Janganlah masuk ke Rumah Perkabungan,
Janganlah pergi Meratap,
Janganlah turut Berdukacita.
Ada 2 jenis kata Jangan/Tidak dalam bahasa Ibrani:
- לֹא (LO) - Jangan/Tidak yang bersifat permanen dan mutlak.
- ַאל (AL) - Jangan/Tidak yang bersifat langsung dan spesifik.
Firman Tuhan bagian ini mengunakan לֹא (LO)
- Apa maksud dari nubuat yang dinyatakan melalui hidup Yeremia?
Pada hari penghakiman Tuhan:
Ay. 3-4 Ada kelahiran, tetapi tidak ada Kehidupan.
Ay. 9 Tidak ada pernikahan dan tidak ada Kegirangan dan Sukacita.
Ay. 6-7 Ada kematian, tetapi tidak ada Kuburan dan Penghiburan.
Ketiga peristiwa penting ini tidak dapat dirayakan/diadakan seperti biasanya.
Konteks: Kehancuran dan penderitaan akibat Perang.
- Adanya kelahiran, tetapi mereka akan mati karena penyakit mematikan.
- Tidak ada pernikahan saat perang dan kehancuran.
- Banyak kematian dan tidak ada kuburan karena skala kematian sangat tinggi dan kondisi tidak memungkinkan untuk berkumpul dan berkabung seperti budaya biasanya.
Pada zaman kuno, hal yang Yeremia lakukan tidak biasa. Dia yang tidak menikah, tidak menghadiri perjamuan dan tidak masuk ke rumah perkabungan akan menarik perhatian orang banyak. Orang akan bertanya-tanya mengapa hidupnya seperti ini. Ditambah lagi nubuat-nubuat penghakiman yang Yeremia ucapkan. Seperti jika kita melihat seseorang cemberut/bad mood, kita akan wanti wanti karena tahu something wrong.
Hidup Yeremia yang sendirian dan larangan terhadap segala bentuk perayaan dan penghiburan melambangkan berakhirnya kehidupan komunitas. Keadaan hidup Yeremia adalah lambang penderitaan Yehuda.
- Yeremia 16:5b
Sebab Aku telah Menarik Damai Sejahtera pemberian-Ku dari bangsa ini, demikianlah firman TUHAN, juga Kasih Setia dan Belas Kasihan-Ku.
שָׁלוֹם (Shalom) : Damai, keutuhan, kesehatan dan kesejahteraan.
חֶ֫סֶד (Hesed) : Kemurahan hati dan kasih dengan komitmen abadi.
רַחֲמִים (Rahamim) : Kasih sayang, rahmat dan belas kasihan.
Tuhan menarik tiga hal penting yang merupakan pemberian dalam perjanjian (covenant) antara Tuhan dan umat-Nya. Ketika Tuhan menarik kembali, bukan berarti Tuhan berhenti menjadi Allah yang membawa Damai (Shalom), Allah Pengasih dan Penyayang (Hesed) dan Allah berbelas kasihan (Rahamim). Ketiga hal ini tetap menjadi karakter Allah yang kekal. Tetapi perjanjianTuhan dengan umat-Nya adalah perjanjian bersyarat dimana umat Tuhan harus taat kepada-Nya. Ketika umat Tuhan memilih untuk melanggar perjanjian, maka Tuhan berhak menarik kembali semua berkat dan kebaikan-Nya.
- Respon bangsa Yehuda setelah mendengar nubuat yang disampaikan Yeremia.
Mereka akan bertanya (Yer 16:10):
Mengapakah TUHAN mengancamkan segala malapetaka yang besar ini terhadap kami?
Apakah kesalahan kami dan
Apakah dosa yang telah kami lakukan terhadap TUHAN, Allah kami?
Dan Tuhan sudah menyediakan jawaban-Nya (Yer 16:11-13):
Oleh karena nenek moyangmu telah Meninggalkan Aku
dan tidak berpegang pada Taurat-Ku.
Dan kamu sendiri Lebih Jahat daripada nenek moyangmu! Lihat, kamu masing-masing mengikuti kedegilan hatinya yang Jahat daripada Mendengarkan kepada-Ku.
Saudara, berapa kali kita perlu ditegur Tuhan agar kita sadar akan kesalahan kita?
Jika Tuhan tegur dan respon pertama hati kita adalah: “Salahku apa? Saya tidak ada salah!”
Respon demikian disebut sebagai buta dan tuli secara spiritual, karena kita menganggap diri kita tidak bersalah. Gejala orang yang buta dan tuli secara spiritual adalah menyangkal/denial.
Bagaimana jika kita buta dan tuli secara spiritual? Apakah ada obatnya?
Ada!
Jika Tuhan tegur dan respon pertama hati kita adalah:
“Salahku apa? Saya tidak mengerti” (Denial pada awalnya)
Maka saudara harus dan wajib datang dan bertanya kepada Tuhan:
“Tuhan, saya masih tidak mengerti, tolonglah agar saya mengerti. Jangan membuang saya, ya Tuhan.”
Inilah sikap merendahkan hati di hadapan Tuhan dan Tuhan pasti akan memperdengarkan suara-Nya kepada kita.
- Tuhan juga memberikan nubuat pengharapan - future (Yer 16:14-15)
Sesungguhnya, Waktunya akan datang, bahwa tidak dikatakan orang lagi:
Demi TUHAN yang hidup yang menuntun orang Israel
keluar dari tanah Mesir! Utara dan dari Segala negeri ke mana Ia telah mencerai-beraikan mereka! Sebab Aku akan Membawa mereka pulang ke tanah yang telah Kuberikan kepada nenek moyang mereka.
Konteks:
Bangsa Israel dicerai-beraikan oleh bangsa Asyur
Bangsa Yehuda diangkut ke Babel dan sebagian dibiarkan di Yerusalem.
Bangsa israel merayakan Passover/Paska setiap tahun untuk mengenang Tuhan menuntun orang Israel keluar dari tanah Mesir. Pada waktunya yang akan datang, bangsa Israel akan mengenang Tuhan yang menuntun mereka pulang ke tanah perjanjian kembali (Ezra dan Nehemia). Ada masa pembuangan (hukuman) dan ada masa kepulangan (pengharapan).
Jika kita memperhatikan panggilan Yeremia di pasal 1, Tuhan memanggil Yeremia dengan mandat ganda, yaitu: Penghakiman dan Pengharapan.
“Ketahuilah, pada hari ini Aku mengangkat engkau atas bangsa-bangsa dan atas kerajaan-kerajaan untuk mencabut dan merobohkan, untuk membinasakan dan meruntuhkan, untuk membangun dan menanam.” (Yer 1:10)
- Nowhere to run, No Place to Hide (Yer 16:16)
Sesungguhnya, Tuhan akan menyuruh banyak Penangkap Ikan untuk Menangkap.
sesudah itu, Tuhan akan menyuruh banyak Pemburu untuk Memburu.
Umumnya, jika terjadi perang dan kota mereka sudah tidak aman ditempati, orang-orang akan melarikan diri dan bersembunyi di gunung dan bukit.
Manusia buta tetapi TUHAN MELIHAT (Yer 16:17)
Sebab Aku Mengamat-amati segala tingkah langkah mereka;
semuanya tidak tersembunyi dari Pandangan-Ku, dan
kesalahan mereka pun tidak terlindung di depan Mata-Ku.
Aku akan menganjar Dua kali lipat kesalahan dan dosa mereka (Yer 16:18)
- Nubuat tentang Kepastian Masa Depan
Yeremia (Yer 16:19-20)
Ya TUHAN, Kekuatanku dan Bentengku, tempat Perlarianku pada hari kesesakan! Bangsa-bangsa akan datang kepada TUHAN dan mengaku bahwa semua dewa mereka adalah dewa Kesia-siaan (penipu dan tiada berguna).
Pada masa penghakiman, mereka tidak ada tempat untuk sembunyi dan melarikan diri. Namun di masa depan, mereka akan bersembunyi di dalam Tuhan dan berlari kepada Tuhan.
Yang tadinya orang Israel dan Yehuda mengikut bangsa lain menyembah dewa lain. Kelak di masa depan, bahkan bangsa-bangsa lain akan mengaku TUHAN adalah Allah satu-satunya dan dewa-dewa lain adalah kesia-siaan.
TUHAN (Yer 16:21)
Sebab itu, ketahuilah, Aku mau Memberitahukan kepada mereka,
Sekali ini Aku akan Memberitahukan mereka kekuasaan-Ku dan keperkasaan-Ku,
supaya mereka Tahu, bahwa Nama-Ku TUHAN.
Memberitahu disini bukanlah ‘for your information’, tetapi Tuhan mau dan akan memastikan umat-Nya tahu (Hiphil Yada) siapa YHWH, THE ONE TRUE GOD!
Singlehood
Ada beberapa karakter di dalam Alkitab yang tidak menikah, walaupun budaya sekitarnya tidak bisa menerima.
Yeremia - Single karena perintah Tuhan (Ketaatan)
Dalam budaya Yahudi kuno (bahkan orang Yahudi zaman sekarang), melajang dan tidak memiliki anak merupakan hal yang memalukan. Pernikahan dan melahirkan anak adalah kehidupan normal bagi seorang pria. Philip Graham Ryken mengatakan di dalam bahasa Ibrani Alkitab bahkan tidak memiliki kata untuk 'bujangan'.
Ketaatan Yeremia terhadap perintah Allah akan menarik perhatian orang banyak. Hidup Yeremia adalah lambang Yehuda yang akan menderita pada masa penghakiman.
Apakah Tuhan terlalu “tega” ketika memberi perintah seperti ini?
Well jika kita melihat nabi-nabi lain yang Tuhan pakai, hidup mereka juga tidak biasa:
Hosea yang harus menanggung ketidaksetiaan istrinya
Yehezkiel yang harus menyampaikan nubuat Tuhan dengan cara aneh, dan sampai dititik istrinya diambil darinya.
Yeremia tidak boleh menikah.
Nabi yang dipanggil dan dipakai Tuhan sudah memberikan seluruh hidupnya untuk dipakai Tuhan untuk tujuan tertentu. Tuhan ada maksud ketika dia memberikan sebuah perintah. Tuhan memiliki message/pesan, sekaligus harus disampaikan dengan cara yang ekstrim seperti ini.
Paulus - Single karena mencintai Tuhan (Pilihan untuk Fokus)
Paulus memilih untuk stay single walaupun tidak sesuai dengan budaya sekitarnya. Paulus berkata ini sebuah karunia khas:
1 Korintus 7:7-8
Namun demikian alangkah baiknya, kalau semua orang seperti aku; tetapi setiap orang menerima dari Allah karunianya yang khas, yang seorang karunia ini, yang lain karunia itu.
Hal ini karena Paulus sangat mencintai Tuhan dan misi-Nya sehingga dia memilih untuk fokus melayani Tuhan. Paulus berpendapat bahwa waktu darurat sekarang, waktu telah singkat! (1 Kor 7:26 & 29)
Untuk orang yang berkeluarga, biasanya semua hal yang dilakukan secara alami berfokus untuk keluarga. Melihat teguran dan nasihat Paulus di dalam 1 Korintus 7, kehidupan berkeluarga sangat rumit dan banyak masalah. Berbeda dengan yang single, Paulus berpendapat melalui pengalaman sendiri, dalam keadaan single, dia dapat fokus menjalankan pekerjaan yang Tuhan taruh di dalam hatinya. Perhatiannya tidak terbagi kemana-mana. Seperti yang kita tahu, Paulus mengabarkan injil kepada banyak bangsa-bangsa non-Yahudi, yang perlu terus berpindah tempat (missionary). Status single mempermudah dia juga untuk melakukan pelayanan seperti ini. Paulus memilih untuk memusatkan seluruh perhatiannya untuk melayani Tuhan (1 Kor 7:32-34).
1 Kor 7:35 Semuanya ini kukatakan untuk kepentingan kamu sendiri, bukan untuk menghalang-halangi kamu dalam kebebasan kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu melakukan apa yang benar dan baik, dan melayani Tuhan tanpa gangguan.
Tidak semua orang harus menikah. Ada orang yang memang mendapat panggilan khusus untuk tidak menikah dan juga ada yang memilih demikian karena ingin fokus melayani Tuhan. Pertanyaan bukan apakah lebih baik menikah atau tidak. Tetapi pertanyaan lebih penting adalah , "Pada saat ini, apakah hidupmu sudah memuliakan TUHAN?"
Ps. Wennie Dong