Pendalaman Alkitab Ezra 1-2 - TUHAN Sang Pemimpin Kehidupan
Ezra 1-2
Peristiwa yang dicatat di kitab Ezra terjadi sekitar 2500 tahun yang lalu. Nama “Ezra” berarti “God helps!” Ezra hidup di zaman yang sama dengan Siddharta Gautama dan Confucius. Ezra adalah seorang yang berkomitmen dalam mempelajari firman TUHAN.
“Sebab Ezra telah bertekad untuk meneliti Taurat TUHAN dan melakukannya serta mengajar ketetapan dan peraturan di antara orang Israel” (7:10).
TUHAN membuang bangsa Yehuda ke Babel karena kejahatan mereka. Daripada mentransformasi Kanaan mereka telah ditransformasi Kanaan (kanaanisasi). Mereka menyembah dewa-dewa Kanaan seperti Baal dan Asyera. Mereka mempersembahkan anak-anak mereka sebagai korban bakaran kepada dewa Molokh. Mereka menyediakan pelacuran di Rumah TUHAN. Mereka juga mengadakan pemanggilan arwah dan roh peramal (2 Raj. 23). Berbagai seruan pertobatan nabi-nabi TUHAN tidak dengar. Sebaliknya, para nabi TUHAN ditolak, dipukul, ditampar, dan dibunuh.
TUHAN bersabda, “Tetapi TUHAN tidak beralih dari murka-Nya yang sangat bernyala-nyala itu yang telah bangkit terhadap Yehuda oleh karena segala sakit hati-Nya yang ditimbulkan Manasye. Lalu berfirmanlah TUHAN: "Juga orang Yehuda akan Kujauhkan dari hadapan-Ku seperti Aku menjauhkan orang Israel, dan Aku akan membuang kota yang Kupilih ini, yakni Yerusalem, dan rumah ini, walaupun Aku telah berfirman tentangnya: Nama-Ku akan tinggal di sana!” (2 Raj. 23:26-27)
Setelah 70 tahun pembuangan, TUHAN menggerakkan hati raja Koresh untuk menggenapi nubuat yang TUHAN berikan melalui Yeremia (1:1). Menariknya, 150 tahun sebelum kelahiran Koresh, TUHAN telah bernubuat bahwa Dia akan memulangkan umat-Nya melalui Koresh untuk membangun kembali Yerusalem.
TUHAN berfirman, “Akulah yang berkata tentang Koresh: Dia gembala-Ku; segala kehendak-Ku akan digenapinya dengan mengatakan tentang Yerusalem: Baiklah ia dibangun! dan tentang Bait Suci: Baiklah diletakkan dasarnya!” (Yesaya 44:28).
Maka pada tahun 539 SM, Koresh mengeluarkan sebuah titah yang mengizinkan orang-orang Yahudi untuk pulang ke Yerusalem. Merespons titah tersebut, orang-orang Yahudi yang “tergerak hatinya” pulang ke Yerusalem untuk mendirikan kembali Rumah TUHAN (1:5). Pada tahun 538 SM, 49.897 orang (2:64-54) pulang ke Yerusalem. Orang-orang yang tidak pulang memberikan dukungan dana dan ternak (persembahan sukarela) kepada orang-orang yang pulang ke Yerusalem. Firman TUHAN mencatat, “Dan segala orang di sekeliling mereka membantu mereka dengan barang-barang perak, dengan emas, harta benda dan ternak dan dengan pemberian yang indah-indah, selain dari segala sesuatu yang dipersembahkan dengan sukarela” (1:6).
Perjalanan pulang dari Babel ke Yerusalem (1448 km) memakan waktu hampir 4 bulan. Waktu tempuh oleh tentara akan jauh lebih cepat. Namun karena mereka terdiri dari orang-orang tua dan anak-anak maka waktu tempuh perjalanan jauh lebih lambat
TUHAN merupakan Sang Pemimpin kehidupan kita. TUHAN membuang bangsa Yehuda, dan Dia juga yang memulangkan mereka. TUHAN yang menggerakan hati raja Koresh. TUHAN juga menggerakkan hati orang-orang Yahudi.
Pertanyaan Reflektif
- Apa perasaanmu menjadi anak TUHAN, Sang Pemimpin yang dapat menggerakkan hati raja?
- Apa satu hal yang TUHAN telah gerakkan dalam hatimu untuk Anda lakukan?
- Apa makna firman TUHAN di Ibrani 11:13 bagimu? “Dalam iman mereka semua ini telah mati sebagai orang-orang yang tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, tetapi yang hanya dari jauh melihatnya dan melambai-lambai kepadanya dan yang mengakui, bahwa mereka adalah orang asing dan pendatang di bumi ini” (Ibrani 11:13).
Pastor Lan Yong Xing