Pendalaman Alkitab Bagaimana Kita Hidup Bijaksana?
Yeremia 8
Hidup seperti apa menurut saudara adalah hidup bijaksana? Setiap orang pasti memiliki definisi bijaksana yang berbeda. Hal ini tergantung kita mengagumi orang seperti apa. Ada yang kagum dengan orang yang berwawasan luas, orang yang punya talenta/skill tertentu, mungkin bijak dalam hal mengolah keuangan, mengurus anak, berteman dan menyelesaikan masalah.
Dalam bahasa Ibrani Bijaksana adalah חָכָם Hakham memiliki beberapa arti:
- Terampil (Skillful)
- Pintar (Clever)
- Berpengalaman (Experience)
- Orang bijak (Wise Men)
Dalam kitab Yeremia saja, ada beberapa kelompok orang yang disebut sebagai Hakham חָכָם, Seperti:
Orang yang terampil (Skillful)
Yeremia 9:16
Perhatikanlah! Panggillah perempuan-perempuan peratap, supaya mereka datang, dan suruhlah orang kepada perempuan-perempuan yang bijaksana (חָכָם Hakham), supaya mereka datang!
Yeremia 10:9
Perak kepingan dibawa dari Tarsis dan emas dari Ufas; berhala itu buatan tukang dan buatan tangan pandai emas. Pakaiannya dari kain ungu tua dan kain ungu muda, semuanya buatan orang-orang ahli (חָכָם Hakham).
Orang yang pintar (Clever)
Yeremia 4:22
"Sungguh, bodohlah umat-Ku itu, mereka tidak mengenal Aku! Mereka adalah anak-anak tolol, dan tidak mempunyai pengertian! Mereka pintar (חָכָם Hakham) untuk berbuat jahat, tetapi untuk berbuat baik mereka tidak tahu."
Orang yang berpengalaman (Experienced)
Yeremia 18:18
Berkatalah mereka: "Marilah kita mengadakan persepakatan terhadap Yeremia, sebab imam tidak akan kehabisan pengajaran, orang bijaksana (חָכָם Hakham) tidak akan kehabisan nasihat dan nabi tidak akan kehabisan firman.
Orang yang bijaksana (Wise Man)
Yeremia 50:35-36
Pedang akan menimpa orang-orang Kasdim, demikianlah firman TUHAN, menimpa penduduk Babel, menimpa pemuka-pemukanya dan orang-orangnya yang berhikmat (חָכָם Hakham)! Pedang menimpa tukang-tukang ramal, sehingga ternyata mereka bodoh! Pedang menimpa pahlawan-pahlawannya, sehingga mereka menjadi terkejut!
Yeremia 9:23-24
Beginilah firman TUHAN: "Janganlah orang bijaksana (חָכָם Hakham) bermegah karena kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya, tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut : bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman TUHAN."
Kita dapat melihat, orang-orang bijak (חָכָם Hakham) menurut kitab Yeremia adalah orang-orang yang memiliki skill, dipandang baik oleh manusia, bisa diandalkan, berpengalaman dan pintar.
Namun kepada orang-orang bijak seperti ini, Tuhan memiliki sebuah pertanyaan:
Yeremia 8:8
Bagaimanakah kamu berani berkata: Kami bijaksana (חָכָם Hakham), dan kami mempunyai Taurat TUHAN?
Siapakah orang-orang ini?
Mari kita perhatikan Yeremia 8:4-6
Mereka adalah orang yang berpaling dari Tuhan dan menolak kembali kepada Tuhan.
- Jatuh dan tidak bangun kembali? (ay. 4)
Orang yang berpaling dan tidak kembali? (ay. 4)
- Orang yang berpaling, berpaling terus menerus? (ay. 5)
- Orang yang berpegang pada tipu, dan menolak untuk kembali (ay. 5)
Tuhan berkata Aku telah memperhatikan dan mendengarkan:
- Orang yang tidak berkata jujur, tidak menyesal atas kejahatannya, dan sambil berlari semua mereka berpaling (ay. 6)
Tuhan membandingkan mereka dengan burung-burung di udara. Tuhan memaparkan bahwa burung-burung berpegang pada hukum alam dan perjalanan musiman yang harus mereka tempuh. Burung ranggung, tekukur, layang-layang, bangau adalah jenis burung yang mengingat waktu migrasi dan waktu untuk kembali ke habitatnya. Tetapi, umat Tuhan sendiri yang tidak mengetahui hukum TUHAN.
Yeremia 8:9
Orang-orang bijaksana (חָכָם Hakham) akan menjadi malu, akan terkejut dan tertangkap. Sesungguhnya, mereka telah menolak firman TUHAN, maka kebijaksanaan (חָכְמָה Chokmah) apakah yang masih ada pada mereka?
Orang-orang yang memandang dirinya bijaksana atau dipandang bijaksana, sesungguhnya telah menolak firman TUHAN. Yeremia 8 memaparkan akar masalah dari hidup orang-orang bijaksana ini. Mari kita perhatikan beberapa kata (sinonim) yang diulang-ulang dari beberapa ayat ini:
Ay. 5 - Mereka berpegang pada tipu
Ay. 8 - Pena palsu penyurat sudah membuatnya menjadi bohong
(Manipulasi/salah menafsirkan firman Tuhan)
Ay. 10 - Dari yang kecil sampai besar, semuanya mengejar untung; baik nabi maupun
imam, semuanya melakukan tipu
Orang-orang ini hidup berpegang pada tipu dan bohong. Saudara, saya percaya semua orang di tempat ini tidak suka kebohongan. Maukah saudara mendengar kebohongan dari saya saat ini? Tidak ada yang mau dibohongi. Namun mengapa manusia dapat hidup dalam kebohongan?
Umumnya karena hati kita percaya bahwa kebohongan tersebut adalah kebenaran.
Pastor Yongxing pernah mengatakan hidup kita dapat dipenjarakan oleh pikiran dan perasaan kita. Salah satu tandanya yaitu ketika kita mempertahankan keyakinan kita, tanpa mengenal apakah pikiran kita adalah bohong atau sudah benar.
Yeremia 8:11 (Bagian ini sudah pernah dipernah tercatat dalam Yeremia 6:14-15)
Mereka mengobati luka puteri umat-Ku dengan memandangnya ringan, katanya: Damai sejahtera! Damai sejahtera!, tetapi tidak ada damai sejahtera.
Pemimpin bangsa Yehuda meyakinkan diri bahwa ada damai sejahtera tanpa mengenal kebenaran bahwa Tuhan sedang murka. Selain percaya pada kebohongan, para pemimpin menyerukan damai sejahtera kepada seluruh bangsa Yehuda. Saudara, bagaimanakah pemimpin ini disebut sebagai orang bijaksana ketika seluruh bangsa Yehuda hidup dalam kebohongan dan merasa dirinya benar?
Ini adalah pekerjaan iblis. Iblis dapat dengan mudah memisahkan kita dengan Tuhan hanya dengan kebohongan atau setengah kebenaran. Dosa pertama yang tercatat di Alkitab adalah Adam dan Hawa percaya kepada si ular yang berbohong. Tahukah saudara, dosa terakhir yang tercatat dalam firman Tuhan?
Wahyu 22:15
Tetapi anjing-anjing dan tukang-tukang sihir, orang-orang sundal, orang-orang pembunuh, penyembah-penyembah berhala dan setiap orang yang mencintai dusta dan yang melakukannya, tinggal di luar.
Yesus menyebut Iblis sebagai bapa segala pendusta. Tujuannya agar kita hidup dalam kebohongan dan tidak mengenal kebenaran.
Yohanes 8:44-45
Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta. Tetapi karena Aku mengatakan kebenaran kepadamu, kamu tidak percaya kepada-Ku.
Orang yang bijak adalah orang yang memiliki kebijaksanaan atau hikmat. Pertanyaannya, dari manakah sumber hikmat? Dalam bahasa Ibrani hikmat adalah חָכְמָה Chokmah.
Amsal 9:10
Permulaan hikmat (חָכְמָה Chokmah) adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian.
Jika demikian, bisakah kita bijaksana dengan menolak firman TUHAN? Tidak mungkin. Karena dengan menolak firman TUHAN, kita sudah menolak sumber hikmat (TUHAN)
Saudara, bagaimanakah kita dapat hidup bijaksana?
1. Seek the TRUTH in a world full of LIES!
Carilah KEBENARAN di dunia yang penuh KEBOHONGAN
Yeremia menyerukan kebenaran. Namun apa yang terjadi?
Yeremia menyerukan penghakiman Tuhan, disisi lain banyak pemimpin Yehuda, imam dan nabi yang menyerukan ‘Damai sejahtera’.
Jika saudara perhatikan, khotbah-khotbah yang disampaikan terus menerus menekankan relasi kita dengan Tuhan. Tahukah saudara bahwa Iblis juga terus menerus membisikkan kepada setiap kita bahwa hubungan kita dengan Tuhan baik-baik saja. Masih banyak waktu dan tidak urgent. Kerjaan tiap hari sudah sangat banyak, pelayanan sibuk, jadi mana ada waktu saat teduh. Atau mengatakan saya tidak bisa saat teduh dan tidak bisa diam. Iblis sangat rajin membantu kita mencari alasan agar kita tidak datang kepada Tuhan.
Setelah lama tidak bersaat teduh, mungkin kita akan mulai merasa bersalah. Kebohongan iblis selanjutnya adalah kamu sudah terlalu jauh dari Tuhan, Tuhan menolakmu dan tidak berkenan padamu dan tidak ada kesempatan bagimu lagi. Tujuannya adalah agar kita tetap hidup terpisah dari Tuhan. Inilah caranya iblis membuat kita jatuh dan tidak bangun lagi, berpaling dan berpaling terus menerus. Kita akan terjebak dalam siklus ini jika kita tidak mengenal kebenaran Tuhan.
Sudahkah saudara mencari TUHAN secara pribadi setiap hari?
Atau hanya mengandalkan khotbah minggu, OSTM dan hasil renungan orang lain dan tidak pernah membaca Alkitab sendiri?
Jika demikian, bagaimanakah Tuhan dapat mengajar saudara secara pribadi?
Tanpa mengenal dan mengerti kebenaran, kita tidak dapat membedakan kebohongan dari kebenaran.
2. Accept the TRUTH in the life full of HARD TRUTHS!
Terimalah KEBENARAN dalam hidup yang penuh dengan KEBENARAN YANG SULIT!
Tuhan memberikan segala kebutuhan kita. Di sisi lain, Iblis mengoda kita dengan segala keinginan kita.
Mengapa bangsa Yehuda menyembah berhala? Mereka menginginkan uang, kesuksesan, kuasa dan keturunan.
Bangsa Yehuda menginginkan damai sejahtera dan kesembuhan, namun firman Tuhan berkata ‘hidup mereka tidak berbuah dan mereka akan binasa’ (hard truths).
Bangsa Yehuda sulit menerima kebenaran bahwa hidup mereka tidak berbuah. Mereka sulit menerima bahwa mereka di jalan yang salah.
Yeremia 8:13
Aku mau memungut hasil mereka, demikianlah firman TUHAN, tetapi tidak ada buah anggur pada pohon anggur, tidak ada buah ara pada pohon ara, dan daun-daunan sudah layu; sebab itu Aku akan menetapkan bagi mereka orang-orang yang akan melindas mereka.
Dalam hidup kita, kita juga sering diperhadapkan dengan kebenaran yang sulit diterima.
Pertanyaan reflektif:
1. Jika Tuhan melihat hidup saudara, pohon seperti apakah hidupmu?
2. Apa yang Tuhan inginkan dari hidupmu?
Orang bijak (חָכָם Hakham) belum tentu benar dimata Tuhan. Orang-orang tersebut bisa dikaruniakan Tuhan dengan keterampilan, kepintaran, pengalaman dan kebijaksanaan. Namun jika karunia tersebut di pakai tanpa didasarkan dengan takut akan TUHAN, maka kebijaksanaan tersebut adalah kebodohan dimata TUHAN.
Orang yang bijaksana akan meratap dan menangis seperti Yeremia.
Dia memberitakan kebenaran Tuhan di tengah bangsa yang penuh dengan kebohongan.
Dia menerima penghakiman Tuhan sebagai kebenaran walaupun kebenaran tersebut sangat menyakitkan.
Yeremia menangisi keadaan bangsa Yehuda yang menuju kebinasaan.
Jika kita adalah bangsa Yehuda dan Tuhan berfirman:
Yeremia 8:9
Orang-orang bijaksana (חָכָם Hakham) akan menjadi malu, akan terkejut dan tertangkap. Sesungguhnya, mereka telah menolak firman TUHAN, maka kebijaksanaan (חָכְמָה Chokmah) apakah yang masih ada pada mereka?
Pertanyaan Reflektif:
1. Apakah ada kebohongan yang saudara percaya sebagai kebenaran saat ini?
2. Kebijaksanaan apa yang ada padamu?
Sudahkah saudara mengenal seruan Tuhan agar saudara kembali kepada-Nya?
Sadarkah bahwa berelasi dengan Tuhan adalah hal yang sangat mendesak dan tidak dapat menunggu besok?
Hidup bijaksana adalah hidup di dalam kebenaran. Marilah kita mencari TUHAN Sang Kebenaran dan belajar menerima kebenaran-Nya dalam hidup kita.
Ps Wennie Dong