Search

Doa Tidak Bersaat Teduh - Minta dimaafkan

Berbagai alasan diberikan sebagai validasi untuk tidak bersaat teduh. Kita perlu menggarisbawahi apa yang dimaksud dengan bersaat teduh terlebih dulu. Bersaat teduh adalah mencari Tuhan karena ingin berjumpa dengan Dia secara pribadi - time to be alone with God (Matius 6:6) dan menerima pengajaran-Nya melalui perenungan firman-Nya. Maria telah memberikan contoh yang sangat baik - Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya (Lukas 10:39). Ketika kita bersaat teduh, kita bagaikan duduk diam DEKAT kaki Tuhan dan terus MENDENGARKAN perkataan-Nya.

Beragam alasan yang biasa orang sebutkan, yakni mengapa dirinya tidak memelihara disiplin rohani bersaat teduh di antaranya; sulit, malas, tidak dapat berfokus, tidak mengerti firman Tuhan yang dibaca, tidak ada waktu dan masih banyak lagi. Hal tersebut mengingatkan kita akan salah satu perumpamaan Yesus,

Tetapi mereka bersama-sama meminta maaf. Yang pertama berkata kepadanya: Aku telah membeli ladang dan aku harus pergi melihatnya; aku minta dimaafkan. Yang lain berkata: Aku telah membeli lima pasang lembu kebiri dan aku harus pergi mencobanya; aku minta dimaafkan. Yang lain lagi berkata: Aku baru kawin dan karena itu aku tidak dapat datang - Lukas 14:18-20

Berbagai alasan diberikan kepada Tuhan - “minta dimaafkan”. Tidak mengherankan jika Kristus mengatakan,

“Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku” (Lukas 14:27)

“Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku” (Lukas 14:33).

Sebenarnya, apabila kita mencari berbagai alasan menolak bersaat teduh, maka sangat dapat dipastikan bahwa kita menyimpan berhala di dalam hati kita. Berhala yang paling kelihatan adalah sikap kita yang menolak memberi waktu kita secara khusus untuk Tuhan. Kita merasa ada banyak hal lain yang jauh lebih penting daripada Tuhan.

Seseorang bisa memaksa dirinya untuk berjemur ketika COVID-19 melanda. Seseorang bisa memaksa dirinya belajar menyetir demi mengantar anak ke sekolah. Seseorang bisa memaksa dirinya memasak demi orang yang ia cintai. Jika Tuhan sangat penting bagi kita maka kita akan melepaskan diri dari segala sesuatu yang membelenggu kita demi Dia. Maria melakukan hal tersebut, sekalipun Marta marah dan kesal terhadapnya. Dia tidak peduli bagaimana Marta bersikap tidak baik terhadapnya, Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya (Lukas 10:39). Maukah Saudara duduk dekat Kristus dan terus mendengarkan-Nya?

 

Ps. Lan Yong Xing