Doa Mengapa saya membutuhkan Roh Kudus untuk berdoa?
Mungkinkah kita datang kepada Tuhan langsung? Tidak mungkin! Karena kita tidak memiliki akses kepada TUHAN. Kita adalah manusia berdosa sedangkan Tuhan itu Kudus. Dapatkan kita berdoa kepada Tuhan? Well, kita tidak mungkin dapat berdoa dengan benar jika kita tidak mengenal Dia. Kita mungkin hanya mengucapkan kata-kata doa, tetapi belum berelasi dengan Tuhan. Kita tidak mungkin dapat berelasi dengan Tuhan jika Tuhan tidak lebih dulu menarik kita kepada-Nya. Tanpa Roh Kudus, kita tidak mungkin dapat bersahabat dengan Allah. Sebab Allah itu Kudus, tidak mungkin dapat dicapai oleh kita. Roh Kudus berkenan hadir dan diam dalam diri kita (Yehezkiel 11:19) yang berdosa ini sehingga kita dapat berada dalam “persekutuan Roh Kudus” (2 Kor. 13:14). Persekutuan kita dengan Kristus Yesus dapat terjadi karena Roh Kudus yang juga adalah Roh Kristus dan Roh Allah (1 Petrus 1:11, 1 Yohanes 4:2) tinggal di dalam kita (1 Kor. 6:19). Sebab Roh Kudus menjadikan jemaat Kristus, tubuh Kristus dan Bait-Nya (Efesus 2:21)
Pertama, kita membutuhkan Roh Kudus untuk memperbarui kita, yakni membimbing kita untuk hidup sebagai anak Allah (Roma 5). Roh Kudus memberikan kekuatan untuk menanggung penderitaan di dunia ini dengan tekun berharap pada-Nya. Firman Tuhan menegaskan, “Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita” (Roma 5:5).
Kedua, kita membutuhkan Roh Kudus karena Dialah yang menuntun kita kepada kebenaran, yakni Kristus sendiri (Yoh. 16). Kita tidak mungkin dapat mengenal Kristus dengan benar tanpa Roh Kudus. Roh Kudus disebut Roh Kudus karena Dia mengarahkan kita kepada Kristus. Roh Kudus tidak berfokus pada Diri-Nya Sendiri, tetapi Dia memuliakan Kristus (Yoh. 16:14). Hal ini mengingatkan kita bahwa apabila seorang pengkhotbah menarik perhatian kepada dirinya sendiri maka hal ini mengimplikasikan bahwa sang pengkhotbah tidak dipimpin oleh Roh Kudus.
Ketiga, Roh Kudus mengajar kita untuk beribadah dengan benar, yakni dengan hormat dan takut pada-Nya (Ibrani 12:28). Roh Kudus mencurahkan kasih Allah pada kita (Roma 5:5). Roh Kudus akan memberitakan apa yang Dia terima dari Kristus. Yesus mengatakan, “Segala sesuatu yang Bapa miliki adalah milik-Ku. Sebab itu, Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari Aku.” (Yoh. 16:15).
Doa bersifat relasional. Kita tidak sekadar mencurahkan kepedihan hati kita, tetapi juga menerima kekuatan dan penghiburan dari Tuhan. Kita tidak sekadar berkata-kata, tetapi juga mendengarkan pengajaran-Nya. Relasi kita dengan Tuhan menuntun kita ke dalam persahabatan yang jauh lebih akrab dan kuat daripada segala sesuatu.
Persahabatan kita dengan Tuhan mengubah fokus doa kita. Kita datang kepada-Nya dalam kerendahan hati karena menyadari keberdosaan kita. Kita datang kepada-Nya dalam sukacita memuji kebesaran dan kekudusan-Nya. Kita merindukan Dia karena cinta kita kepada-Nya.
Ps. Lan Yong Xing