Doa DAY 5 - Bimbingan Spiritual (Spiritual Mentoring)
Jumat, 14 April 2023
Habis marah-marah, Ia Pergi
Apabila kita diberikan kesempatan menyaksikan TUHAN murka, kita pasti sangat ketakutan. TUHAN pernah menegur Miryam dan Harun dengan sangat keras, LALU IA PERGI (Bil. 12:8). Bayangkan, TUHAN datang untuk marah-marah, setelah itu Dia pergi.
Apa yang membuat TUHAN sedemikian marah? Miryam dan Harun kesal karena Musa menikahi perempuan Kus. TUHAN melarang pernikahan beda iman, bukan beda suku. Misalnya, pernikahan Boas dan Rut merupakan pernikahan beda suku, bukan beda iman. Dalam kekesalan, Miryam dan Harun tidak mengangkat bicara tentang pernikahan Musa. Mereka berkata, "Sungguhkah TUHAN berfirman dengan perantaraan Musa saja? Bukankah Ia berfirman dengan perantaraan kita juga?" (Bil. 12:2). Mereka menolak kepemimpinan Musa. Mereka memengaruhi orang lain untuk menolak Musa. Sebagai kakak, mereka tidak mementor orang lain, malah sibuk mencari persoalan dengan Musa.
Setiap orang boleh dan bebas mengatakan apa saja. Namun, TUHAN mendengar. "Hal itu DIDENGAR oleh TUHAN." (Bil. 12:2). TUHAN tidak sekadar marah. Amarah-Nya sangat besar. TUHAN memanggil mereka, "Keluarlah kamu bertiga ke Kemah Pertemuan" (Bil. 12:4). Murka-Nya menyala-nyala (Bil. 12:9). Amarah-Nya meluap-luap.
TUHAN menyebut Musa sebagai orang yang SETIA dalam segenap Rumah-Nya. Saya jadi teringat kembali dengan Amsal 20:6, "Orang yang baik hati memang banyak, tetapi orang yang SETIA, sedikit"
TUHAN menghukum Miryam dengan penyakit kusta. Tampaknya, murka TUHAN memang besar. Sekalipun Musa memohon untuk Miryam, TUHAN menolak mendengarkan. TUHAN berkata, "Seandainya ayahnya meludahi mukanya, tidakkah ia mendapat malu selama tujuh hari? Biarlah dia selama tujuh hari dikucilkan ke luar perkemahan, kemudian bolehlah ia diterima kembali." (Bil. 12:14).
TUHAN menggunakan contoh bagaikan ayah yang meludahi anaknya. Dengan sengaja, TUHAN mempermalukan Miryam selama tujuh hari. Tampaknya, Miryam dikucilkan agar dia merenungkan kembali perbuatannya. Di sini kita belajar bahwa ketika mendidik anak-Nya, TUHAN sangat tegas. TUHAN mengenal siapa yang setia pada-Nya. TUHAN tidak mengizinkan Miryam dan Harun mencela Musa.
Berdoa dengan Mazmur 5
TUHAN, Sang Rajaku, Bapaku. Saya menanti-nantikan Engkau. Engkau mengenal siapa kepunyaan-Mu. Engkau memimpin langsung jemaat-Mu. Engkau membenci orang-orang yang berkata bohong dan suka menipu. Engkau memelihara seisi Rumah-Mu ke dalam kebenaran-Mu. Dengan kekuatan tangan-Mu, Engkau memberikan keadilan. Engkau adalah Perisai yang senantiasa melindungi hamba-Mu.
Ajarilah hamba-Mu untuk tetap setia di dalam pekerjaan Rumah-Mu. Berkat kasih setia-Mu, hamba-Mu dapat bersujud di dalam Rumah-Mu yang Kudus. Hamba-Mu menyembah-Mu dengan takut akan Engkau.
Ps. Lan Yong Xing