Search

Doa DAY 4 - Bagaimana Mendengarkan Suara TUHAN?

Kamis, 13 April 2023

How to Listen to God?

Orang-orang sering mengatakan bahwa mereka tidak bisa mendengarkan suara TUHAN? Ini hal yang mengherankan buat saya. Bukankah domba-domba Kristus mengenal suara Gembala? Apa yang sebenarnya terjadi sehingga seseorang tidak dapat mengenal suara Gembala-Nya? Topik ini luas jika dibahas secara terperinci. Dalam kesempatan ini, saya coba memberikan tips sederhana.

Kita tidak mau mendengarkan suara Gembala karena kita mau memegang kendali hidup kita. Kita tidak mau TUHAN mengatur hidup kita. Kita tidak mau kenyamanan hidup kita diintervensi TUHAN. Dalam mendengarkan, pembicara yang memegang kendali, sedangkan dalam membaca, pembaca yang memegang kendali.

Jadi, bagaimana kita mendengarkan suara TUHAN? Kita harus mengubah mata menjadi telinga. Ya benar, mengubah mata menjadi telinga. Artinya, Alkitab bukan saja tulisan, tetapi juga suara.  Mendengarkan Alkitab berarti kita membaca dengan kecepatan super lambat (super slow reading). Ketika telinga mengambil alih, maka kita melibatkan hati - kita bisa terharu, menangis, meratap, tersenyum, bersukacita.

Tentu, kita harus membaca terlebih dulu, sebelum dapat mendengarkan. Yang harus kita hindari adalah jangan sampai kita terus membaca, tetapi tidak mendengarkan. The Bible is not only the written word of God, but also the voice of God. Tahukah Saudara bahwa apa yang menjadi karakteristik seorang murid yang baik? Pendengaran yang tajam! "Pagi demi pagi Ia MEMPERTAJAM PENDENGARKANKKU, untuk MENDENGAR seperti seorang murid." (Yesaya 50:4).

 

Maukah Anda mencobanya?

Contoh:

Jawab Yesus kepada mereka, "Runtuhkan Bait Suci ini, dan dalam tiga hari Aku akan membangunnya." (Yoh. 2:18). Lalu kata para pemuka Yahudi (mendengarkan tetapi tidak memiliki pendengarkan spiritual) itu berkata kepada-Nya, "Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Suci ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?" (Yoh. 2:19).

Jika kita memperhatikan suara TUHAN, maka kita akan mendengarkan seperti Yohanes mendengarkan. Yohanes mencatat, "Namun, yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Suci ialah tubuh-Nya sendiri." (Yoh. 2:20). Ketika kita mendengarkan suara TUHAN, kita mendengarkan apa yang Dia MAKSUDKAN, bukan apa yang ingin kita dengar.

Ps. Lan Yong Xing