Artikel Waspadalah Terhadap Kemuliaan yang Fana
Mazmur 49
Kekayaan adalah berkat bagi pengelola yang baik, tetapi merupakan kutuk bagi orang yang tidak berhikmat. Mazmur 49 mengundang kita untuk merenungkan kekayaan sebagai kemuliaan yang fana. Kekayaan mendatangkan kemuliaan seperti percaya diri (ay. 14), memegahkan diri atau sebutan modern flexing (ay. 7). Kekayaan dapat membuat seseorang menganggap dirinya berbahagia dan menerima pujian karena baik keadaannya (ay. 19).
Hikmat dan renungan hati pemazmur berkata lain (ay. 4). Sekaya-kayanya seseorang, tidak seorangpun yang dapat membayar tebusan dan harga pembebasan nyawanya (ay. 8-9). Bahkan pemazmur menekankan “terlalu mahal harga pembebasan nyawanya… supaya ia tetap hidup untuk seterusnya…” (ay. 9-10). Dan kemuliaan harta kekayaan harus ditinggal pada hari kematiannya (ay. 11 & 18). Manusia tidak dapat bertahan dalam kegemilangannya, ia seperti hewan yang akan binasa (Mzm. 49:13). Manusia tidak dapat bertahan hanya mengandalkan kekayaannya.
Bagaimana keadaan seseorang yang memberhalakan kekayaan?
Mazmur 49:15
Seperti domba mereka digiring ke dalam dunia orang mati, digembalakan oleh maut; mereka langsung turun ke dalam kubur, rupa mereka hancur, dunia orang mati menjadi tempat kediaman mereka.
Orang yang demikian seumpama domba yang menikmati sebuah perjalanan menuju kematian. Ia seperti domba yang digembalakan oleh maut menuju maut, yang tidak akan melihat terang untuk seterusnya (ay. 20).
Ketika Tuhan memberkati kita dengan kekayaan, kita juga perlu meminta Tuhan untuk memberikan pengertian. Tanpa hikmat dan pengertian, seseorang yang kaya (dan merasa bahagia) akan menjadi seperti hewan yang akan binasa. Manusia, yang dalam kegemilangannya tidak mempunyai pengertian, ia seperti hewan yang akan binasa (Mzm. 49:21).
Wennie Dong