Search

Artikel Tower of Selfishness (Menara Keegoisan)

Kejadian 11: 1-9

Menara Babel adalah simbol kesombongan manusia: bersekutu demi “nama besar” dan menolak panggilan Allah untuk memenuhi bumi. Rencana itu tampak cerdas, tetapi sebenarnya lahir dari keegoisan yang menjauhkan mereka dari Tuhan. Allah lalu mengacaukan bahasa mereka sebagai bentuk intervensi kasih, supaya manusia tidak terjebak dalam kehancuran yang lebih dalam.

Dalam kehidupan ini, kita sering membuat keputusan yang kelihatannya “bijak”, namun sesungguhnya didorong ambisi pribadi. Roh Kudus senantiasa menegur, tetapi suara kenikmatan dunia sering lebih keras. Kadang Allah membiarkan kita merasakan pahitnya pilihan salah, kadang Ia langsung mengintervensi agar kita kembali sadar.

Melalui kisah menara Babel, kita belajar bahwa rencana yang lepas dari ketaatan kepada Tuhan hanya akan membawa kita semakin jauh dari diri-Nya. Sehingga intervensi Allah, meski menyakitkan, tetapi selalu demi kebaikan kita. Mungkin krisis dan pergumulan hari ini pun menjadi panggilan-Nya untuk kita berhenti membangun “menara diri” dan kembali membangun hidup dalam ketaatan.
Ev. Yohanes Sung