Search

Artikel Pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik

1 Korintus 15:33; Amsal 14:7


Mengapa banyak orang tua yang mengkhawatirkan anak-anaknya masuk dalam pergaulan yang buruk? Karena sudah terbukti jelas bagaimana pergaulan yang buruk merusak seluruh karakter seseorang. Sebenarnya tidak hanya anak-anak, pergaulan buruk bisa merusak siapapun tanpa memandang umurnya.

Janganlah sesat! “Pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik.” (1 Kor. 15:33). Kita tahu bahwa untuk membentuk sebuah kebiasaan yang baik butuh disiplin, ketekunan (grit) dan pengendalian diri dalam jangka waktu yang cukup panjang. Berapa banyak usaha (efforts) orang tua maupun pengajar untuk mendidik demi membentuk karakter generasi muda yang bertanggung jawab, berintegritas dan berperilaku baik. Namun ada KEMUNGKINAN BESAR karakter seseorang rusak ketika berada di dalam pergaulan yang buruk. KEMUNGKINAN ini akan terjadi ketika seseorang tidak mengenal Tuhan dan berpegang pada kebenaran firman Tuhan.

Jauhilah orang bebal, karena pengetahuan tidak kaudapati dari bibirnya (Amsal 14:7). Setiap pergaulan akan membentuk pola pikir, solidaritas, nilai-nilai tentang benar dan salah maupun baik dan jahat. Dengan siapa kita menghabiskan waktu bersama sangatlah penting. Pertanyaannya, apakah saudara memiliki waktu bersama Tuhan dan menerima pengajaran-Nya dan didikan-Nya? Atau segala moralitas maupun teori spiritual hanya berasal dari manusia belaka?

Jika memang sebuah pergaulan merusak hidupmu, jauhilah pergaulan tersebut terlebih dahulu dan datanglah kepada Tuhan agar hidup saudara dibentuk oleh-Nya. Yesus hidup dan makan bersama pergaulan yang buruk. Seperti murid-murid-Nya yang memiliki ego yang tinggi, pemungut cukai, perempuan yang pernah dirasuki roh jahat dan sebagainya. Tetapi peran Yesus disitu adalah sebagai pengajar dan pendidik yang membawa mereka kepada kebenaran. Kita tidak dipanggil untuk menjauhi orang-orang berdosa maupun komunitas yang buruk, melainkan untuk memelihara iman agar kita sendiri tidak terjerumus di dalam kejahatan pergaulan buruk.


Wennie Dong