Artikel Kabar Angin
2 Raja-Raja 19:1-8
Setiap harinya, kita mungkin mendengar kabar angin atau desas-desus melalui berbagai sumber dan media. Apakah kita ikut tertiup dan tergoncang oleh kabar angin tersebut?
Asyur berhasil merebut kota berkubu di Yehuda. Dengan keangkuhannya, Raja Asyur juga mengutus sekelompok orang kepercayaannya untuk mengucapkan perkataan dengan tujuan merusak mental penduduk Yerusalem. Utusan Asyur sengaja mengejek, merendahkan dan menghasut agar penduduk Yerusalem menyerahkan diri dengan sukarela. Dengan perkataan yang sengaja diperdengarkan kepada bangsa Yehuda, utusan Asyur ingin mereka pasrah saja dan berhenti mengandalkan TUHAN (2 Raj. 18:19:35). Strategi Asyur ini sangat licik karena melumpuhkan mental dengan kabar angin yang akan menjadi topik pembicaraan penduduk Yehuda.
Mendengar perkataan-perkataan itu, Raja Hizkia masuk ke Rumah TUHAN dengan kain kabung (2 Raj. 19:1). Tuhan pun berfirman melalui nabi Yesaya, “Janganlah engkau takut terhadap perkataan yang kaudengar yang telah diucapkan oleh budak-budak raja Asyur untuk menghujat Aku. Sesungguhnya, Aku akan menaruh suatu roh dalam dirinya, sehingga ia mendengar kabar angin dan pulang ke negerinya. Aku akan membuat dia mati rebah oleh pedang di negerinya sendiri. (2 Raj. 19:6-7).”
Kabar angin adalah senjata yang sangat ampuh untuk melemahkan orang. Tetapi bagi orang yang berpaut pada TUHAN, ia berpegang pada perkataan TUHAN melebihi kabar angin yang ada. Ada pepatah mengatakan 将计就计 Jiāng jì jiù jì (menggunakan siasat jahatnya untuk melawannya), Asyur dikalahkan TUHAN juga dengan kabar angin yang didengarnya.
Biarlah perkataan TUHAN menjadi pegangan kita sebagai umat percaya agar kabar angin yang ada tidak melumpuhkan mental maupun iman kita kepada TUHAN. Sendengkanlah telinga kita untuk mendengarkan perkataan TUHAN.
Wennie Dong