Search

Artikel Jiwa Kita Rindu Akan Kebenaran

Zakharia 10:1-2; Yudas 1:12b

Ketika masih anak-anak, saya sering melihat bagaimana orang dewasa memilih dan membeli alat-alat elektronik. Umumnya mereka akan mengincar produk Jepang yang dipercayai lebih tahan lama dan berkualitas baik dari segi kemasan maupun produknya. Saat ini, dengan banyaknya produk yang beredar, mungkin yang menarik perhatian kita adalah kemasannya. Tetapi, bukankah kemasan yang menarik itu tidak menjamin kualitasnya.

Yudas mengambarkan guru-guru palsu di tengah jemaat sebagai awan yang tidak berair, yang berlalu ditiup angin. Mereka bagaikan pohon-pohon yang dalam musim gugur tidak menghasilkan buah (Yud. 1:12b). Zakharia juga menyebut bagaimana ilah palsu membungkus dosa dengan kemasan menarik, tetapi isinya adalah dusta, mimpi hampa dan hiburan yang sia-sia (Za. 10:2). Segala dusta, kepalsuan, penyesatan hanya memimpin pengikutnya kepada kekeringan spiritual dan kesengsaraan jiwa.

Jiwa kita merindukan kebenaran. Di tengah dunia yang dibanjiri oleh dusta, kita perlu meminta kebenaran seperti meminta hujan dari TUHAN.

Zakharia 10:1
Mintalah hujan dari TUHAN pada akhir musim semi! TUHANah yang membuat awan hitam, dan hujan lebat akan diberikan-Nya kepada mereka dan tumbuh-tumbuhan di padang KEPADA SETIAP ORANG.

Perhatikan kalimat KEPADA SETIAP ORANG. Doa kita tidak hanya untuk pertumbuhan diri sendiri, tetapi juga kerinduan agar SETIAP ORANG menerima hujan lebat yang diberikan-Nya, dari pengampunan-Nya, kasih-Nya, kebaikan-Nya maupun anugerah-Nya. Dengan demikian, kita yang mencintai Taurat TUHAN akan menjadi seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air dan yang menghasilkan buah yang dinantikan TUHAN.

Wennie Dong