Search

Artikel Wajah Dosa

Roma 6:16

Dosa termasuk topik yang sensitif. Saya pikir Anda juga enggan mengangkat topik ini di meja makan, bisa saja terjadi perselisihan. Jika tidak hati-hati, topik dosa dapat dengan mudah berubah menjadi penghakiman dan perselisihan.

Firman Tuhan menegaskan bahwa dosa memimpin ke dalam kematian (Roma 6:16). Dosa bukan sesuatu yang boleh terus-menerus dipelihara (Roma 6:1). Anak-anak Tuhan tidak diperkenankan untuk tetap hidup di dalam dosa (1 Yoh. 3:6-8).

Kita hidup di zaman di mana dosa dianggap hal yang biasa, dapat diterima bahkan dipandang baik oleh sebagian orang. Orang tua tidak mempersoalkan anaknya yang tinggal serumah (kumpul kebo) dengan pacarnya di luar negeri. Hal tersebut dipandang baik karena dapat menghemat biaya dan saling menjaga. Di dunia online, orang-orang bersembunyi di balik nama palsu dapat merundung orang sebagai massa netizen. Keberhasilan penipuan online dipandang sebagai sebuah bentuk pencapaian karena orang yang ditipu hanya dipandang sebagai data dan profile.

Dosa tampil dengan beragam wajah. Di gereja, orang-orang tersenyum manis dan bersikap ramah. Di balik itu, terdapat iri hati, gosip, kebencian dan saling menggigit (sekalipun bukan anjing, tetapi seperti zombie). Keinginan untuk tampil baik, perform dengan menakjubkan, mengajak orang-orang untuk "melayani" bersama dan diartikan dengan kata-kata rohani seperti "melayani Tuhan, memberi yang terbaik, dan merangkul sesama." Sejujurnya, apakah kita mempercakapkannya dengan Tuhan? Apakah kita berfokus pada hati Tuhan atau pemikiran kita? Dosa membuat kita menjauh dari Tuhan sekalipun dalam pelayanan.

Ada satu jenis dosa lagi, namanya dosa takut malu atau dosa takut dikata-katai. Kita takut dikatai kurang sopan, kurang baik, kurang perhatian, kurang murah hati, kurang sukses. Sehingga kita melakukan berbagai hal untuk dilihat manusia. Dosa ini sulit terdeteksi, tetapi jika kita menyelidiki di dalam Roh Tuhan, kita pasti menemukannya.

Saya pernah mengikuti sebuah konven yang kemudian membuat saya merasa sangat berdosa dan ingin bunuh diri. Saya merasa tidak sanggup hidup lagi. Kita tidak sanggup menang melawan dosa. Kristus telah mengalahkannya. Kristus mengutus Roh Kudus yang diam di dalam diri kita sebagai materai keselamatan untuk menyelamatkan kita dari daya rusak dosa. Kita tidak akan kuat melawan dosa. Kita sangat membutuhkan kuasa Roh Kudus. Jika kita memperhatikan Tuhan, kita akan menemukan kebencian-Nya terhadap dosa dan anugerah-Nya supaya kita segera keluar dari kegelapan dan  hidup di dalam terang-Nya.

Adven (penantian) merupakan momen di mana kita diingatkan kembali untuk menyelidiki hati dan bertobat dari dosa-dosa kita. Maafkan saya karena artikel ini jadi terlalu panjang dari biasanya. Sekian dulu, terima kasih!

Ps. Lan Yong Xing