Artikel Perhatikanlah Sekelilingmu!
Perhatikanlah Sekelilingmu!
Amos 1-2
Setelah kitab Hosea, saat ini kita memasuki pembelajaran kitab Amos. Perlu kita ketahui bahwa Hosea dan Amos adalah sezaman, yang meskipun berbeda latar belakang adalah orang yang sama-sama dipakai Tuhan untuk memperdengarkan suara-Nya. Amos mengakui bahwa ia bukanlah seorang Nabi, maksudnya adalah bukan dari kalangan kenabian tetapi ia adalah petani, peternak, dan bisa dibilang juga sebagai gembala. Tetapi Tuhan mau memakainya sebagai alat untuk memberitakan keadilan dan kebenaran-Nya yang merupakan tema utama dari kitab Amos. Hal ini mengingatkan setiap kita bahwa siapa pun kita dan apa pun latar belakang kita, Tuhan juga berkenan memakai kita untuk memperdengarkan suara-Nya, jika kita bersedia dibentuk dan taat pada-Nya!
Melalui kitab Amos Tuhan mau kita memerhatikan dengan sungguh-sungguh sekeliling kita sehingga kita memiliki hikmat-Nya di dalam menjalani kehidupan dan tidak jatuh pada kesalahan yang sama yang dilakukan oleh bangsa-bangsa lain maupun oleh orang-orang Israel yang mendatangkan keadilan Allah atas mereka, yang menyebabkan “TUHAN TIDAK MENARIK KEMBALI KEPUTUSAN-NYA”. Kalimat ini hampir menghiasi seluruh pembicaraan Amos 1-2. Ini tentu adalah sebuah peringatan keras kepada setiap kita, bahwa ada kalanya kesempatan, kemurahan, anugerah Tuhan akan “habis” di dalam hidup kita ketika Ia sudah memutuskan, menetapkan penghakiman dan hukuman atas kita karena kekerasan hati kita untuk bertobat dan berbalik pada-Nya dengan sungguh-sungguh. Hal ini sangat berbeda jika kita membaca kitab Yunus dimana Tuhan membatalkan Keputusan-Nya karena Niniwe bertobat dengan sungguh-sungguh, mereka berpuasa dan berdoa dengan sungguh-sungguh kepada Allah (Yunus 3: 1-10). Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa Keputusan Allah adalah sepenuhnya kedaulatan-Nya dan rencana-Nya. Maka dari itu, jika saat ini kita masih menerima kemurahan, kesempatan dari Tuhan untuk berubah, maka bertobatlah, jangan tunggu lagi sebab kesempatan tidak selalu ada!
Apa yang mau Tuhan kita perhatikan di sekeliling kita melalui kitab Amos? Pertama dan yang paling utama adalah SUARA TUHAN. Oleh sebab itu, ayat 2 bacaan kita hari dikatakan “TUHAN menggaum dari Sion dan dari Yerusalem IA MEMPERDENGARKAN SUARA-NYA; keringlah padang-padang penggembalaan dan layulah puncak Karmel” (Amos 1:2). TUHAN Menggaum (ibrani: yisag), memperdengarkan suara-Nya dengan keras dan tegas (Ayub 37; 4, menderu dan mengguntur). Terdapat beberapa jenis suara TUHAN yang mesti kita ketahui yakni suara-Nya untuk memberikan perintah dan kehendak-Nya, untuk menghibur hati yang sedih dan terluka, memberikan Janji dan meneguhkan hati, untuk memperingatkan dan menyatakan kesalahan, dan untuk menghakimi dan menjatuhkan hukuman. Di dalam bacaan kita hari ini TUHAN tidak memperdengarkan suara-Nya seperti biasanya, tetapi khas, dengan maksud memperingatkan, menghakimi dan menghukum.
Dengan demikian menjadi tidak mengherankan bahwa ketika dikatakan Ia memperdengarkan suara-Nya dan keringlah padang-padang penggembalaan dan layulah puncak Karmel, sebagai akibat dari penghakiman dan hukuman-Nya (padang gembalaan dan puncak gunung Karmel melambangkan kemakmuran). Jadi, ketika Tuhan memperdengarkan suara-Nya itu Israel dan Yehuda sedang pada masa-masa makmurnya. Banyak penafsir mengatakan bahwa setelah Israel pecah menjadi dua, mereka di kemudian hari pernah memiliki hubungan yang dekat dan mengalami masa keemasannya yakni tepatnya dua tahun sebelum gempa bumi memperok-porandakannya (Amos 1:1). Tetapi, sebagaimana yang akan kita saksikan pada ayat-ayat berikutnya, justru pada masa aman dan makmur itu pula lah mereka jatuh kepada jurang dosa yang paling dalam, sebab mereka hidup dengan berbagai dosa dan hal itu sudah lumrah bagi mereka. Hal ini tentu sangat memprihatinkan dan hal ini juga mengingatkan kita agar kita hati-hati jika telah berada di zona nyaman dan makmur sebab bisa jadi berbagai dosa telah mengincarmu! Tetaplah waspada dan berjaga-jaga dengan berdoa dan mendekatkan diri pada-Nya!
Kedua, TUHAN mau kita memerhatikan apa yang hendak dipesankan-Nya ketika Ia memperlihatkan tentang keadaan manusia sekitar sebab Ia tidak akan menarik kembali perkataan-Nya (Amos 1: 3-15, 2:1-12). TUHAN tidak akan menarik kembali perkataan-Nya berarti Ia telah memutuskan dan menetapkan akan mendatangkan penghakiman sebab kesempatan demi kesempatan telah diberikan. Penghakiman dan hukuman itu ditujukan kepada: bangsa-bangsa lain yakni damsyk (3-5), gaza (6-8), Tirus (9-10), Edom (11-12), bani Amon (13-15), Moab (2: 1-3). Mengenai mereka-mereka ini TUHAN mengatakan karena tiga perbuatan jahat mereka bahkan empat, Ia tidak akan menarik kembali perkataan-Nya. Berarti mereka telah melakukan berbagai kejahatan berulang-ulang dan tidak mau bertobat sehingga TUHAN mengatakan “sudah cukup”.
Mereka-mereka ini melakukan segala kejahatan yang melanggar hati Nurani yang mendukakan Allah, dan mereka terus melakukannya sehingga mendatangkan penghukuman atas mereka (Band Roma 2:15 TSI). TUHAN telah kesempatan demi kesempatan, juga kepada setiap kita untuk sungguh bertobat dan mengikuti-Nya. Maka sungguh-sungguhlah belajar untuk terus mengenal dan melakukan kehendak dan isi hati-Nya. Ingat, kesempatan tidak selalu ada! Jika engkau jatuh ke dalam dosa, segeralah selesaikan, jangan disimpan apalagi ditimpa dan ditambahi dengan dosa-dosa yang lain! Jangan sampai berkeras hati dan lama kelamaan menganggap bahwa melakukan dosa adalah hal yang lumrah-lumrah saja seperti apa yang kita saksikan pada bacaan kita hari ini!
TUHAN memperdengarkan suara penghakimannya kepada bangsa-bangsa lain, dan tidak terkecuali juga kepada umat pilihanya yakni Israel dan Yehuda. Pada Amos 2: 4-5 adalah berbicara kepada Yehuda sebab bangsa-bangsa ini juga hidup di dalam dosa dan kejahatan. Mereka dan nenek moyang mereka menolak perintah TUHAN dan jatuh kepada penyembahan berhala-berhala. Demikian juga dengan bangsa Israel, mereka juga melakukan apa yang jahat di mata TUHAN sehingga Ia tidak akan menarik kembali penghakiman dan penghukumannya. Bangsa Israel sangat bobrok hidupnya dalam moral, bahkan spiritual. Mereka bahkan dengan berani membungkam mulut para Nabi untuk tidak bernubuat, mereka melanggar kekudusan-Nya. Artinya mereka melawan dan memberontak kepada otoritas TUHAN (Amos 2:6-12). TUHAN sangat sakit hati melihat umat pilihan-Nya memiliki sikap dan cara hidup yang demikian seperti kita juga tentu akan sangat sakit hati ketika disakiti orang-orang pilihan dan orang-orang terdekat kita. Rasa sakit hati TUHAN terlihat jelas ketika Ia mengingatkan tentang kasih sayang-Nya kepada Israel dan mengatakan “PADAHAL” sebanyak dua kali (ay. 9-10). Padahal TUHAN memusnahkan musuh Israel untuk menolong mereka, padahal menuntun umat Israel dan membebaskan mereka. Renungkanlah, Padahal TUHAN (Tuliskan kebaikan-Nya dalam hidupmu)……………..Maka………………...(bagaimana respon dan sikapmu) ? Saudara/i jangan pernah berpikir karena kita adalah umat pilihan TUHAN maka kita dapat hidup sesuka hati, justru karena kita adalah umat pilihan TUHAN maka mestilah hidup kita menjadi teladan di dalam berbagai hal di dalam kehidupan ini!
TUHAN mau kita memerhatikan sekeliling kita sehingga kita memperoleh pesan dan peringatan-Nya menjelang HARI ITU, hari kengerian, hari penghakiman dan penghukuman (Amos 2:16). Pertama, Ia mau kita memerhatikan suara-Nya, Kedua Ia mau kita memerhatikan keadaan/manusia di sekitar kita, dan Ketiga Ia mau kita memerhatikan alam semesta ciptaan-Nya di sekeliling kita. Di dalam bacaan kita hari ini disinggung beberapa kali tentang alam yakni mengenai gempa bumi (Amos 1:1), Keringnya padang gembalaan dan layunya puncak Karmel (1:2), badai dan puting beliung (1:14), Allah mengguncangkan bumi (Amos 2: 13). Jika kita membaca Amos di pasal selanjutnya maka akan terlihat bahwa rupanya fenomena alam ini membawa pesan dari TUHAN, sebagai bentuk penghakiman dan hukuman-Nya (Amos 8:8, 9:1-16). Peristiwa gempa bumi bisa jadi sangat dahsiat sehingga masih diingat lama setelah itu sebagaimana yang diceritakan oleh Zakaria pada Zakaria 14: 1-7. TUHAN memakai alam semesta di sekeliling kita untuk memperdengarkan apa yang dipesankan-Nya, untuk memperingatkan dan bahkan menghukum. Tentu saja tidak semua peristiwa alam pembawa pesan-Nya, tetapi banyak peristiwa-peristiwa alam di sekeliling kita TUHAN pakai untuk memesankan sesuatu kepada setiap kita. Renungkanlah, di dalam hidupmu apa-apa saja yang menurutmu peristiwa alam di sekelilingmu yang TUHAN mau memesankan sesuatu padamu dan bagaimana harusnya respon dan sikapmu?
Tidak ada yang akan terluput pada hari itu, hari dimana TUHAN menyatakan penghakiman dan penghukuman-Nya, yang cepat tidak akan dapat melarikan diri, yang kuat tidak dapat menggunakan kekuatan-Nya, semuanya tidak ada yang terlewatkan (Amos 2: 14-16). Siap atau tidak siap, suka atau tidak suka, hari penghakiman dan penghukuman itu akan tiba dan TUHAN sudah memperingatkannya kepada setiap kita melalui Amos 1-2. Maka dari itu, dengarkanlah suara-Nya dengan sungguh-sungguh, waspada dan perhatikanlah keadaan di sekelilingmu, sehingga kita boleh mendengarkan pesan-Nya, dan kita dapat bertobat dan mengikut-Nya dengan sungguh-sungguh! Dan ingatlah bahwa sekelilingmu juga memerhatikanmu! Oleh karena itu hiduplah senantiasa sebagai saksi-saksi-Nya sehingga melalui hidupmu orang-orang disekelilingmu boleh percaya kepada TUHAN dan mengenal Sang Kebenaran, Sumber pengharapan dan Juruselamat itu! Amin.
Ev. Malemmita