Artikel Berpegang Sampai Akhirnya
Ibrani 3:14
Karena kita telah menjadi bagian dari Kristus, asal saja kita berpegang teguh sampai akhirnya, pada keyakinan iman kita yang semula. - Ibr. 3:14
Apa yang dimaksud dengan "menjadi bagian dari Kristus"?
Kita menjadi anak-anak Allah. Kita dapat berbicara kepada Bapa kapan saja tanpa rasa takut. Kita dapat datang kepada Bapa karena anugerah-Nya. Kita disebut milik Kristus, milik kesayangan-Nya. Pernahkah Anda bersyukur karena bisa berdoa kepada Bapa dan menjadi anak-Nya?
Di dalam Kristus, hikmat Allah masuk ke dalam hati kita (Ams. 2:10). Sebab, Kristus adalah hikmat Allah. Perkataan-Nya kekal. Kita menerima perkataan-Nya dan perkataan-Nya tinggal di dalam kita. Firman Tuhan yang dalam diri kita adalah pedang Roh. Kita adalah anak-anak terang, artinya kegelapan tidak berkuasa atas kita. Iblis lari dari kita, bukan sebaliknya. Karena terang Tuhan ada pada kita.
Kita hidup oleh iman seperti Abraham, sehingga kita juga disebut sebagai anak-anak Abraham. Berkat Abraham jatuh pada kita dan melalui kita (keturunan Abraham), bangsa-bangsa memperoleh berkat.
Sebaliknya, jika seseorang tidak menjadi bagian dari Kristus, ia tidak dikenal Kristus. Ia akan menjadi orang yang dienyahkan dari hadapan Kristus. Ia tidak mendapatkan pengampunan dosa karena tidak percaya pada penebusan Kristus. Ia juga tidak mendapat bagian dalam perjamuan Kristus, baik di bumi maupun di dalam kekekalan.
Mengapa firman Tuhan tidak berhenti di "telah menjadi bagian dari Kristus?" Bukankah sudah cukup? Bukankah sudah sempurna? Perhatikan kalimat berikutnya, "asal saja kita berpegang teguh sampai akhirnya." Iman bukan sesuatu yang terjadi di masalah lalu saja, atau masa sekarang saja. Iman kita harus dipegang teguh SAMPAI AKHIRNYA.
Apa arti percaya pada Yesus Kristus? Di mana Saudara membaca kalimat, "siapa saja yang percaya kepada-ya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal"? Saya yakin banyak yang dapat menjawabnya, yakni terdapat di Yohanes 3:16. Dalam bagian tersebut, Yesus sedang bicara kepada siapa? Nikodemus! Apa yang Yesus katakan kepada Nikodemus? Kelahiran baru! Sehingga sudah jelas bahwa seorang yang percaya pada Yesus Kristus adalah seorang yang lahir baru. Kita ketahui bahwa setan-setan juga percaya pada Tuhan, tetapi mereka tidak taat dan tidak mengalami pembaruan hidup (Yak. 2:19). Beriman pada Yesus Kristus bukan percaya secara fakta bahwa Tuhan itu ada. Iman bukan pengetahuan intelektual. Iman adalah berelasi dengan Tuhan, mengenal dan dikenal Tuhan.
Iman pasti disertai dengan perbuatan. Iman tanpa perbuatan adalah mati. Banyak yang menunggu pintu dibukakan. Namun, dalam Kerajaan Allah, ketaatan yang membukakan pintu. Seandainya, kita memimpin bangsa Israel keluar dari perbudakan di Mesir dan jika kita menunggu Laut Teberau terbuka di hadapan kita, maka setiap orang Israel akan mati di bawah pimpinan kita. Laut Terberau baru terbuka setelah Musa mengarahkan tongkatnya kepadanya. Jika Musa memiliki iman tanpa tindakan maka seluruh bangsa Israel akan mati di bawah pimpinannya.
Jika iman tanpa ketaatan, maka firman Tuhan yang kita miliki sekarang tidaklah sama. Sebab, tidak akan ada bahtera dalam kisah Nuh sebab tidak logis untuk membangun bahtera di atas gunung. Abraham tidak akan keluar dari Ur Kasdim, sebab berangkat tanpa tujuan adalah kekonyolan dan memiliki anak kandung di usia tua itu mustahil. Petrus tidak akan mengalami penangkapan ikan yang banyak karena dia lebih tahu dari Yesus perihal penangkapan ikan. Tidak akan ada kisah Petrus berjalan di atas air, karena dia tidak akan melakukannya. Juga tidak akan ada peristiwa murid-murid menerima kepenuhan Roh Kudus. Mereka tidak akan tetap tinggal di Yerusalem, kota yang menakutkan.
Kita sering mendengar tentang Immanuel (Allah beserta kita). Coba renungkan kehidupan orang-orang yang disertai Allah di Alkitab, apa persamaannya? Mereka menaati Tuhan. Iman mereka terlihat dari ketataan mereka. Sebaliknya, ketika imam Eli, raja Saul, maupun orang-orang Farisi, ahli-ahli Taurat di perjanjian baru, mereka tidak mengalami penyertaan Tuhan karena mereka menolak percaya (menolak ketataan). Akhir kata, bagaimana kita mengalami penyertaan Tuhan jika kita tidak takut akan Dia?
Ps. Lan Yong Xing